TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya kita pernah menjumpai seorang ibu yang mengeluhkan asi tidak lancar setelah melahirkan.
Banyak kasus yang terjadi pada ibu pasca melahirkan baha ASInya peah atau sedikit, bahkan sama sekali tidak keluar.
Belum lagi ibu juga stres berfikir bahwa bayinya akan rewel menangis karena belum diberi ASI.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata bagi Pengguna Gadget dan Komputer, Simak Ya!
Melansir yankes.kemkes.go.id, ASI dipengaruhi oleh beberapa hormon yakni:
1. Hormon Prolactin
Prolaktin terbentuk secara alami pada tubuh wanita menjelang persalinan dan setelah melahirkan. Saat puting ibu dihisap oleh bayi, payudara akan merangsang otak untuk melepaskan hormon prolaktin.
Dengan demikian, semakin sering ibu menyusui, amka semakin banyak pula hormon prolaktin yang dihasilkan sehingga produksi ASI bisa terus berlangsung.
2. Hormon Oksitosin
Oksitosin dapat memicu rangsangan pada payudara yang membuat ASI mengalir keluar dari puting ketika diberah dan membantu bayi untuk mendapatkan ASI dengan mudah.
Hormon oksitosin bekerja saat bayi menghisap payudara. Hormon oksitosin juga muncul ketika ibu melihat, menyentuh dan mencium bayi atau ketika mendengar bayinya menangis.
Baca juga: Tips Mengobati Cacar Ular atau Herpes Zoster dengan Konsumsi Obat, Simak Ya!
Kedua hormon ini juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis, suasana hati, dan pola pikir ibu.
Inilah alasan mengapa psikologis pada ibu menyusui bisa menyebabkan kinerja hormon-hormon tersebut terganggu, sehingga ASI tidak keluar dengan lancar.
Kecemasan ibu mengenai bayi tidak minum selama asinya belum keluar juga sangat berpengaruh. Secara fisiologis, ini adalah normal.
Berikut tips yang bisa membantu ibu untuk merangsang ASI, diantaranya:
1. Lebih sering memerah ASI
Untuk melancarkan produksi ASI, Ibu bisa memerah atau memompa keluar atau tidak keluar ASI ketika diperah, tetap diperah. Karena hal itu merupakan usaha agar payudara terangsang memproduksi ASI.
Jika perlu, Ibu bisa membuat jadwal kegiatan memerah ASI. Produksi ASI di awal-awal pasti masoh sedikit dan lama-lama bertambah banyak.
Baca juga: Cara Mengobati Sakit Pinggang Secara Mandiri di Rumah dan Tindakan Dokter, Simak Ya!
2. Berikan ASI kepada bayi sambil memerah
Ketika menyusu bayi di sebelah kanan, coba memerah payidara sebelah kiri ataupun sebaliknya. Memerah sapi sambil menyusui membuat produksi ASI pada payudara yang diperah bisa keluar lebih banyak.
3. Perah ASI setelah menyusui bayi
Setelah bayi disusui, terkadang payidara masih terasa penuh. Agar pengosongan payudara lebih optimal, maka ibu menyusui bisa melanjutkan untuk memerahASI stelah sesi menyusui. Produksi ASI optimal jika payudara kosong, sehingga penting bagi ibu untuk menjaga produksi ASI dengan cara mengosongkan payudara terlebih dahulu.
4. Perah ASI dari kedua payudara secara bersamaan
Untuk hasil perah ASI yang maksimal, perah kedua payudara pada waktu bersamaan. Penggunaan dua corong pompa juga membuat waktu memerah lebih efisien.
5. Perah dengan teknik power pumping
Power pumping adalah teknik meniru frekuensi menyusu bayi yang sedang dalam masa growth spurt (percepatan pertumbuhan). Selama masa growth spurt, bayi akan lebih sering menyusu dan lemih lama durasi menyusunya.
Power pumping dilakukan dengan cara berikut:
- Perah kedua payudara selama 20 menit, kemudian istirahat selama 10 menit.
- Perah kedua payudara selama 10 menit, kemudian istirahat selam 10 menit.
- Perah kedua payudara kembali selama 10 menit.
Baca juga: Sederet Tips Mengatasi Mual saat Hamil, Ibu Hamil Wajib Tahu
Power pumping ini dilakukan untuk menggantikan jadwal pompa biasa namun, sebagai sesi tambahan. Idelanya, power pumping dilakukan pada malam hari lantaran jumlah hormon prolaktin lebih tinggi pada malam hari.
7. Ciptakan lingkungan yang nyaman selama masa menyusui
Stres dan kelelahan bisa membuat produksi ASI berkurang atau proses menyusui terganggu. Maka dari itu, Ibu perlu mengelola stres dengan baik. Berpikir positif dan menghindari hal-hal yang membuat ibu insecure dengan mommy or body shamming.
Mintalah bantuan pada suami, keluarga atau kerabat untuk menjaga Si kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga, kemudian ibu bisa beristirahat.
8. Konsumsi makanan bernutrisi dan minum air putih lebih banyak
Selama masa menyusui, tubuh ibu akan emmbutuhkan lebih banyak nutrisi, energi dan air. Agar proses menyusui dan produksi ASI lancar, ibu perlu makan dan minum yang cukup.
Usahakan lebih banyak konsumsi makanan, terutama buah dan sayuran. Ibu bisa juga konsumsi makanan yang bisa meningkatkan produksi ASI atau ASI booster.
Tak hanya itu, busui juga perlu cukup minum air putih untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh, Ibu perlu minum air putih setidaknya 2-3 liter air putih setiap harinya.
Baca juga: Orangtua Perlu Tahu Cara Tepat Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak
9. Melakukan pijat untuk memperlancar produksi ASI
Anda bisa melakukan pijat payudara secqara perlahan untuk memperlancar produksi ASI. Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy selama 30 mnit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu agar ASI lancar.
Memijat payudara dengan cara yang tepat juga bisa membantu tubuh merasa lebih rileks dan nyaman. Selain pijat payudara, ibu juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI.
Pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk melancarkan produksi ASI.
(TribunHealth.com/PP)