Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi kualitas udara di Jakarta akhir-akhir ini berstatus tidak sehat.
Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP pun jelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan.
Dokter spesialis paru menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh jika seseorang terpapar polusi selama berbulan-bulan.
Menurut dr Agus, selama ini orang-orang menduga jika polusi hanya bisa menimbulkan infeksi saluran napas atas (ISPA).
Baca juga: Bukan Hanya Asap Rokok, Polusi Udara Bisa Picu Kanker Paru-Paru
Tapi kadang polusi paling berbahaya adalah dampak jangka panjang.
Lalu kalau tiap hari menghirup udara polusi di Jakarta berbulan bulan hingga bertahun-tahun apa yang terjadi?
"Secara sederhana, (terjadi) penurunan fungsi paru," ungkapnya pada media briefing virtual yang dilaksanakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kamis (10/8/2023).
Selain itu, terjadi hypersensitif saluran pernapasan, alergi, asma,
Selain itu, paparan panjang dari polusi adalah munculnya lenyakit paru obstruksi kronik (PPOK)
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Pj Gubernur Heru Tuding Kendaraan Tua Masih Banyak Beroperasi
Penyakit lain yang muncul adalah penyakit jantung hingga kanker paru-paru.
"Beberapa data seperti di California, peningkatan partikulat meter (PM) 2,5 mengakibatkan penurunan fungsi paru-paru pada anak," kata dr Agus lagi.
Selain itu, dr Agus mengungkapkan jika beberapa riset dari polusi udara mengatakan terjadi penurunan fungsi paru di Indonesia.
Seperti pada polisi lalu lintas, penyapu jalan dan penjual koran.
"Rata-rata terjadi penurunan fungsi paru dibandingkan dengan yang tidak bekerja di jalan," tutupnya.