TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini dampak polusi udara bagi kesehatan.
Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan polusi udara menyumbang 15-30 persen kasus paru.
Polusi udara dapat berasal dari knalpot kendaraan, asap, debu jalan, emisi industri, peralatan pekarangan berbahan bakar gas, dan lain-lain.
Ketika kita menghirup polutan udara, mereka dapat memasuki aliran darah.
Polusi udara dapat mempersulit pernapasan, memicu serangan asma, atau menyebabkan mengi dan batuk, seperti dijelaskan Minnesota Pollution Control Agency.
Baca juga: Fakta Polusi Udara di Jakarta, Penyebab hingga Dampaknya, ASN Pemprov DKI Bakal WFH Mulai September
Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan
Berikut ini dampak polusi udara, seperti dijelaskan Kementerian Kesehatan RI:
1. Menimbulkan flek dan memicu serangan asma akibat paparan HC & SOx (Hidrocarbon dan Sulfur oksida)
2. Memicu iritasi dan peradangan pada mata
3. Iritasi pada saluran napas akibat banyaknya paparan debu-debu kotor
4. Menyebabkan kulit menjadi gatal dan bersisik
5. Kandungan Timbal pada udara kotor apabila masuk ke saluran pernapasan anak, bisa menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan perkembangan anak
6. Memicu kanker paru-paru.
Baca juga: Polusi Udara Memburuk, Mantan Menteri LHK Dorong Percepatan Transisi Kendaraan Listrik
Orang yang Berisiko Alami Gangguan Kesehatan
Selain itu, sejumlah orang lebih berisiko mengalami masalah kesehatan akibat polusi udara.
Orang yang paling berisiko mengalami masalah kesehatan terkait polusi udara, di antaranya:
1. Orang dengan penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik
2. Bayi dan anak kecil
3. Orang yang bekerja atau berolahraga di luar ruangan
4. Dewasa di atas 65 tahun
5. Orang dengan penyakit kardiovaskular
6. Orang dalam kemiskinan; orang yang tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan
7. Orang yang merokok atau terpapar asap rokok orang lain
8. Orang yang bekerja di pekerjaan di mana ada paparan tinggi terhadap udara yang terkontaminasi
9. Orang yang menghabiskan banyak waktu di dekat jalan raya yang sibuk.
Baca juga: Presiden Jokowi Jadi Korban Polusi Udara, Sebulan Alami Batuk
Cara Melindungi Kesehatan dari Polusi Udara
Berikut ini sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari bahaya polusi udara:
- Ketahui kapan kualitas udara tidak sehat
Anda harus melihat Indeks Kualitas Udara dan daftar untuk prakiraan serta peringatan kualitas udara.
- Lindungi diri Anda saat mengemudi
Anda perlu menutup jendela saat Anda berada di lalu lintas dan atur sistem ventilasi Anda untuk mensirkulasi ulang udara agar tidak menghirup asap kendaraan.
Pilih jalur berkendara yang jarang dilalui, terutama dengan kendaraan berbahan bakar diesel.
- Hindari paparan polutan
Jauhkan diri dari asap kayu, knalpot kendaraan, asap tembakau, dan sumber partikel udara lainnya, jika memungkinkan.
Hindari aktivitas luar ruangan yang lama di dekat jalan raya yang sibuk atau pada hari-hari ketika kualitas udara buruk.
- Lindungi mata saat beraktivitas di luar ruangan
Polusi udara juga dapat menyebabkan gangguan pada mata, seperti iritasi mata yang membuat mata terasa perih, gatal serta merah. Untuk itu, saat beraktivitas di luar ruangan disarankan menggunakan kacamata untuk melindungi mata dari polusi.
Selain itu, hindari untuk menyentuh mata terlalu sering dan jangan lupa untuk selalu membawa obat tetes mata untuk membantu atasi iritasi ringan pada mata karena dampak polusi udara.
obat tetes mata tidak hanya membantu mengatasi iritasi mata merah akibat asap, debu, dan polusi, tetapi juga sekaligus memberi rasa segar di mata. Kandungan aktif dapat membantu redakan mata merah akibat iritasi ringan dengan sensasi dingin
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Polusi Udara