TRIBUNNEWS.COM, KESEHATAN - Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr Desidera Husadani, Sp.DV menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan skin barrier yang rusak.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari epidermis, dermis, dan hipodermis.
Skin barrier atau bisa juga disebut dengan stratum korneum terletak di lapisan paling atas epidermis.
Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi melindungi kulit dan tubuh.
Baca juga: dr Desidera Paparkan Ciri-ciri Skin Barrier Rusak dan Cara Cegah Kerusakan Agar Tak Semakin Parah
Garda terdepan pelindung kulit ini bisa saja rusak karena beberapa hal, sehingga menimbulkan berbagai masalah pada kulit.
Ketika skin barrier mengalami kerusakan, kulit akan cepat mengalami penuaan, kulit menjadi kering, hingga kulit kusam.
Dilansir melalui kanal YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr Desidera Husadani, Sp.DV menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan skin barrier.
Baca juga: Tak Hanya Mencerahkan Kulit, Berikut Manfaat Serum Vitamin C untuk Wajah dan Cara Menggunakannya
Waktu yang Dibutuhkan untuk Menyembuhkan Skin Barrier
Skin barrier yang mengalami kerusakan pada tahap awal ditandai dengan kulit kering, kulit bersisik, hingga kulit iritasi.
dr Desidera Husadani menjelaskan, dalam proses penyembuhan skin barrier yang rusak, normalnya membutuhkan waktu sekitar 27 hari hingga 30 hari.
Selain itu, dr Desidera Husadani imbau untuk menggunakan moisturizer guna mengembalikan kesehatan skin barrier.
"Jadi untuk bisa mengembalikan skin barrier seperti semula, minimal dibutuhkan waktu kurang lebih satu bulan secara konsisten."
"Gunakan moisturizer, skincare, dan pembersih yang lembut terus menerus kurang lebih selama satu bulan untuk mengembalikan skin barrier," jelas dr Desidera Husadani.
Baca juga: 7 Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Kulit, Termasuk Alpukat hingga Cokelat
Konsultasikan dengan Dokter Saat Kerusakan Skin Barrier Sudah Parah
dr Desidera Husadani menuturkan, ketika skin barrier mengalami kerusakan yang sudah parah hingga muncul gejala kemerahan, gatal, dan basah, kondisi tersebut sudah termasuk dalam kondisi eksim.
Sedangkan jika di wajah mulai timbul bruntusan yang menyerupai jerawat, kondisi tersebut harus segera dikonsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Menurut dr Desidera Husadani, jika kondisi sudah demikian rupa, untuk mengembalikannya pun cukup susah dan memakan waktu yang lebih lama karena awal-awal dilakukan pengobatan dengan pelembap, kulit akan terasa perih.
"Jadi dokter nanti akan melakukan pengobatan sesuai dengan keluhan pasien, sehingga skin barrier dapat sembuh dan kembali menjadi sehat."
"Selain itu, dokter juga akan memberikan edukasi kepada pasien bahwa pasien harus sabar dalam proses penyembuhan skin barrier ini."
"Setelah skin barrier membaik, dokter akan merekomendasikan produk skincare atau bodycare yang aman dan bagus untuk digunakan jangka panjang," terang dr Desidera Husadani.
Baca juga: Pahami Undertone Kulit Sebelum Membeli Kosmetik, Begini 5 Cara untuk Mengetahui Undertone Kulit
Salah satu produk yang akan direkomendasikan untuk menyembuhkan skin barrier yang rusak ialah moisturizer.
dr Desidera Husadani imbau untuk menggunakan moisturizer setiap hari karena moisturizer berfungsi untuk mengembalikan kelembapan kulit yang hilang.
Penggunaan moisturizer sendiri tidak boleh dihentikan agar kelembapan kulit selalu terjaga dengan baik.
Sedangkan untuk bodycare, dr Desidera Husadani imbau untuk menggunakan body lotion atau body butter yang memiliki kandungan moisturizer tinggi.
"Hindari menggunakan skincare yang sebelumnya dipakai dan hindari penggunaan sabun antiseptik."
"Karena sabun dengan kandungan antiseptik akan membuat kulit cenderung kering."
"Dengan demikian, diharapkan skin barrier akan terus membaik dan tidak mengalami kerusakan lagi di waktu yang akan datang," tuturnya.
Baca juga: Ingin Kulit Glowing dan Lembap? dr. Zaidul Akbar Imbau Gunakan Minyak Ini Secara Rutin
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Dermatovenereologi, dr Desidera Husadani, Sp.DV dalam tayangan YouTube Tribun Lampung News Video program Podcast Tribun Lampung.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunnews.com/IR)