Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak berisiko mengalami anemia.
Hal ini disebabkan anemia terjadi tanpa gejala.
Baca juga: Satu dari Tiga Anak Alami Anemia, Jika Dibiarkan Bisa Ganggu Perkembangan Otak Anak
Di sisi lain, orangtua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah.
Sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si kecil menderita anemia.
Lantas, untuk mencegah terjadinya anemia, perlukah anak mengonsumsi suplemen tambah darah?
Terkait hal ini, Presiden Indonesian Nutrition Association (INA) Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) beri tanggapan.
Menurutya, perlakuan antara anak yang sehat dan anemia tentu berbeda.
Baca juga: Atasi Anemia Bukan Ketika Hamil, Tapi Harus Dimulai Sejak Remaja
"Ini beda antara anak sehat, anak kelihatan sehat tapi sudah anemia, anak sudah anemia harus tata laksana," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).
Jika anak sudah jelas mengalami anemia, maka sebaiknya segera dokter.
Dokter akan memberikan suplemen zat besi yang sudah disesuaikan dosis terapinya untuk penyembuhan.
"Tapi sebenarnya anaknya baik-baik saja? Perlu tidak? dosis kecil tidak masalah," kata dr Luciana menambahkan.
Biasanya ada untuk dosis kecil pada suplemen vitamin-vitamin yang beredar di pasaran.
"Tidak apa-apa. Tidak minum juga tidak apa-apa. Tapi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ada beberapa anjuran lebih khusus di situ," tutupnya.