TRIBUNHEALTH.COM - Kejang demam merupakan kejang yang bisa terjadi ketika anak mengalami demam di atas 38 celcius. Kejang bisa berlangsung selama beberapa menit dan berhenti dengan sendirinya. namun, demam bisa berlanjut selama beberapa waktu.
Kebanyakan kejang demam bisa sembuh tanpa pengobatan dan tidak menyebabkan masalah kesehatan lain.
Walaupun begitu, orangtua perlu mengetahui tindakan yang tepat ketika anak mengalami kejang demam.
Gejala Anak Kejang Demam
Baca : Tak Ada Cara Mencegah Alopecia Akibat Genetik, Rawat Rambut Sebelum Terjadi Alopecia
Melansir ekahospital.com, biasanya anak yang mengalami kejang demam gemetar dan kehilangan kesadaran. Kadang tubuh anak juga menjadi sangat kaku atau berkedur hanya di satu area tubuh.
Seorang anak yang mengalami kejang demam :
- Demam lebih tinggi dari 38 derajat celcius
- Hilang kesadaran
- Kaku atau senatakan lengan dan kaki
Kejang demam diklasifikasikan sebagai sederhana atau kompleks:
- Kejang demam sederhana: Jenis yang paling umum ini berlangsung dari beberapa detik hingga 15 menit. Kejang demam sederhana tidak berulang dalam periode 24 jam dan tidk spesifik pada satu bagian tubuh.
- Kejang demam kompleks: Jenis ini berlangsung lebih lama dari 15 menit, terjadi lebih dari sekali dalam 24 jam atau terbatas pada satu sisi tubuh anak.
Kejang demam paling sering terjadi dalam 24 jam setelah timbulnya demam dan bisa menjadi tanda pertama bahwa seorang anak sedang sakit.
Baca : Benarkah Ear Candle Efektif Membersihkan Kotoran Telinga dan Cegah Masalah di Telinga?
Penyebab Kejang Demam
Penyebab dari anak kejang demam sering tidak diketahui dengan pasti. Namun, banyak dokter yang beranggapan hal ini berkaitan dengan suhu badan yang tinggi saat demam.
Selain itu, ada kemungkinan hubungan genetik dengan kejang demam, karena peluang terjadinya kejang meningkat ketika anggotak keluarga dekat memiliki riwayat kejang dmeam.
Umumnya, demam tinggi pada anak disebabkan oleh infeksi. Contoh umumnya ialah flu, cacar air, infeksi telinga tengah atau radang amandel.
Dalam kasus yang sangat jarang, kejang demam dapat terjadi setelah anak mendapatkan vaksinasi.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Mengalami Kejang Demam?
Bila anak mengalami kejang demam, orangtua harus tetap tenang dan melakukan beberapa hal ini:
- Letakkan anak dengan lembut di lantai
- Jauhkan semua objek atau barang yang ada di dekatnya
- Tempatkan anak miring untuk mencegah tersedak
- Longgarkan pakaian apapun yang ada di sekitar kepala dan lehernya
- Perhatikan tanda-tanda masalah pernapasan, termasuk warna kebiruan di wajah.
- Cobalah untuk memantau berapa lama kejang berlangsung
Bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau wajah anak berubah membiru, itu mungkin jenis kejang yang serius dan segera hubungi ambulans.
Baca : Anak Mendiang Komedian ini Punya Ayah Tiri, Dulu Sekolah Dibiayai Raffi Ahmad, Paman Sempat Emosi
Penting untuk mengetahui apa saja yang tidak boleh orangtua lakukan selama anak mengalami kejang demam:
- Jangan mencoba memegang atau menahan tubuh anak
- Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak
- Jangan coba-coba memberikan pbat penurun demam pada anak
- Jangan mencoba memasukkan alat ke dalam air dingin atau suam-suam kuku untuk mendinginkannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Sesegera mungkin temui dokter anak setelah kejang denan pertama yang dialami anak, meskipun hanya berlangsung beberapa detik. Panggil ambulans untuk membawa anak ke ruang gawat darurat jika kejang berlangsung lebih dari lima menit atau disertai dengan:
- Muntah
- Leher kaku
- Masalah pernapasan
- Kantuk yang ekstrem
Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan standar untuk demam yakni ibuprofen atau acetaminophen. Memberikan obat-obatan ini sepanjang waktu tidak dianjurkan dan tidak akan mencegah kejang demam.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antikejang untuk diberikan di rumah bila anak mengalami lebih dari satu atau dua kali kejang demamm yang berlangsung lebih dari 5 menit.
(TribunHealth.com/PP)