News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Zat Besi Sangat Penting untuk Anak, Jika Kekurangan Akan Pengaruhi Proses Belajar hingga Perilaku

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak belajar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia dr Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK ungkap kenapa zat besi penting bagi anak.

Sebelumnya ia menjelaskan jika zat besi ini penting pada dua periode kritis pertumbuhan anak.

Baca juga: 1 dari 3 Anak di Bawah 5 Tahun Alami Anemia, Ini Risiko Tubuh Jika Kekurangan Zat Besi

"Jadi ada dua periode kritis dalam pertumbuhan seorang anak yaitu pada masa kanak-kanak awal dan masa remaja. Dalam dua periode kritis ini, kebutuhan zat besi amat meningkat," jelasnya pada media briefing virtual, Rab (20/9/2023).

Apa lagi pada periode awal, zat besi berperan penting untuk perkembangan sistem saraf pusat.

Kenapa zat besi ini menjadi sangat penting.

Baca juga: Pentingnya Zat Besi dan Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak, Jangan Sampai Kekurangan Nutrisi!

Pertama, kata dr Juwalita adalah zat besi berhubungan dengan metabolisme energi di dalam tubuh.

Metabolisme energi yang optimal tenri sangat dibutuhkan anak selama bereksplorasi demi dukung tumbuh kembang anak.

Situs www.generasimaju.co.id menyediakan beragam informasi mengenai zat besi untuk tumbuh kembang anak. (Tangkap layar situs www.generasimaju.co.id)

Dr Juwalita pun menjelaskan lebih rinci terkait hal ini.

"Pertama, tubuh kita membutuhkan besi untuk bisa membentuk yang namanya senyawa yang ada pada hemoglobin. Fungsinya sebagai pengangkut oksigen ke seluruh tubuh kita," jelasnya.

Agar sel tubuh itu bisa menjalankan metabolisme energi, maka hemoglobin perlu memiliki fungsi optimal untuk bisa mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

"Sehingga sehingga anak bisa aktif bereksplorasi dan juga siap belajar," jelas dr Juwalita.

Kedua, zat besi ternyata juga berperan sebagai Kofaktor yang berfungsi sebagai katalis dan mampu meningkatkan kerja enzim.

Nantinya akan terlibat dalam pembentukan selubung saraf otak.

"Serta pembentukan neuro transmitter sehingga penyampaian informasi di otak pada anak menjadi lancar," jelasnya.

Tentunya proses ini dapat mempengaruhi bagaimana seorang anak berperilaku.

Serta, mempengaruhi proses belajar dan memorinya.

"Kita bisa bayangkan bahwa ketika anak kekurangan zat besi maka seluruh proses ini bisa saja terganggu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini