Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kanker prostat sering muncul tanpa gejala pada stadium awal. Karena itu, deteksi dini terhadap penyakit ini perlu dilakukan agar tidak kecolongan.
"Kanker prostat stadium awal hampir selalu tanpa gejala," ungkap Ketua Prostate Cancer Awareness Month 2023, Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp. U (K), FICRS, Ph.D. pada konferensi pers di Jakarta, Senin (25/9/2023).
Gejala kanker prostat antara lain nyeri tulang, fraktur patologis ataupun penekanan sumsum tulang.
Lantas kapan sebaiknya para pria melakukan pemeriksaan untuk cegah kanker prostat? Dokter menyarankan para pria agar pemeriksaan dini dimulai pada pria yang berusia 50 tahun ke atas.
Deteksi dini kanker prostat dapat dimulai sejak usia 40 tahun jika ada riwayat keluarga yang mengidap kanker prostat.
Proses pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter atas gejala kanker prostat mencakup langkah-langkah berikut:
1. Wawancara dengan pasien untuk mengetahui adanya keluhan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
2. Pemeriksaan rektal, yang melibatkan penilaian fisik prostat pasien.
Dokter akan memeriksa apakah ada pembesaran, asimetri, atau perubahan fisik lainnya pada prostat, seperti perubahan pada permukaan dan konsistensinya.
Baca juga: Kanker Prostat Bisa Sebabkan Kecacatan hingga Kematian, Deteksi Dini Untuk Mencegahnya!
3. Pemeriksaan kadar prostate-specific antigen (PSA) dari sampel darah.
Pemeriksaan ini akan mengukur tingkat protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat, dan akan dinilai apakah tingkat PSA berada dalam batas normal.
Kadar PSA di atas 4 ng/dL bisa menjadi indikasi risiko kanker prostat.
4. Pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan urin, pemeriksaan fungsi ginjal, dan ultrasonografi (USG), dapat dilakukan sesuai dengan indikasi.
Baca juga: Kanker Prostat Jadi Ancaman Para Pria, Kenali Gejala, Komplikasi, dan Penanganannya!
Pemeriksaan dini bertujuan untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko tinggi. Kemudian akan menjalani pemeriksaan lanjutan seperti MRI prostat dan biopsi.
Selain itu, pemeriksaan dini juga memiliki tujuan untuk mendeteksi kanker prostat pada stadium awal sehingga intervensi dapat dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah prognosis yang buruk.
Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi penentu langkah selanjutnya bagi pasien.
Ini bisa mencakup jadwal pemeriksaan follow-up berkala, pemeriksaan lebih lanjut untuk mengkonfirmasi diagnosis, atau memulai tindakan pengelolaan kanker prostat.
Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan), pada 2020, kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor enam tersering pada pria.
Baca juga: Cegah Kanker Prostat, Ketahui Frekuensi Ideal Berhubungan Intim dengan Pasangan
Dengan insiden global sebesar 30.7 per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 7.7 per 100.000 pria. Di Indonesia kanker prostat menempati urutan ke-5 kasus kanker terbanyak pada pasien laki-laki.
Yaitu dengan angka kejadian sebesar 11.6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4.5 per 100.000 pria.