Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan ungkap jika Pneumonia adalah penyebab nomor satu kematian pada bayi dan anak usia di bawah lima tahun
Pneumonia merupakan peradangan paru yang terutama disebabkan oleh infeksi kuman, bakteri hingga virus.
Baca juga: Pneumonia Masih Jadi Penyebab Pertama Kematian Pada Bayi dan Balita, Cegah dengan Vaksinasi
Nyatanya, anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan bisa tingkatkan risiko anak alami Pneumonia.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, Sp.A (K), M.Sc, PhD.
"Malnutrisi, berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan," ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (7/11/2023).
Hal senada pun diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak dan Magister Sains Psikologi Perkembangan Prof. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.
Baca juga: Anak yang Alami Pneumonia Bisa Berujung Gizi Buruk Hingga Stunting
Dr Soedjatmiko mengatakan jika Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebut pemberian ASI ekslusif turunkan risiko pneumonia hingga 20 persen.
"Pemberian ASI menurunkan risiko 20 persen pneumonia. Diikuti dengan nutrisi yang baik menurunkan 6 persen kematian," paparnya.
Selain itu Zinc atau suplementasi juga bantu turunkan risiko anak alami Pneumonia hingga 20 persen.
Keberadaan ASI Ekslusif juga bisa memperkuat kekebalan tubuh anak.
Sehingga, walau pun anak terlanjur terinfeksi, maka gejala yang dirasakan tidak terlalu memberatkan.
Lebih lanjut dr Cissy ungkap faktor risiko lain yang mempengaruhi terjadinya dan beratnya pneumonia.
Di antaranya seperti imunisasi yang tidak lengkap, asap rokok dan polusi udara di dalam dan di luar rumah, perubahan cuaca, cuaca dingin, dan lain sebagainya.