News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapan Waktu yang Tepat Orangtua Ajarkan Anak Membaca? Begini Kata Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi membaca buku bersama anak. Meski belum bisa mengenal huruf, anak bisa belajar membaca dengan bahasa lisan dari orangtua mereka. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Membaca dapat membawa banyak kebaikan pada anak. 

Di antaranya meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan rasa empati, lebih kreatif hingga memacu analisis dan evaluasi anak terhadap suatu masalah.

Baca juga: Batasi Pemakaian Gadget, Happy Salma Arahkan Anak Terbiasa Menulis dan Membaca

Lantas kenapa seorang anak sebaiknya mulai belajar membaca? 

Terkait hal ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr.dr. Hesti Lestari Sp.A (K) pun beri penjelasan. 

"Sebenarnya, membaca mulai diajarkan itu sedini mungkin. Mengapa? Sebab anak mulai lisan, mengoceh, itu ketika mereka mendengar suara di sekitarnya," ungkapnya pada media briefing virtual, Sabtu (9/12/2023). 

Ketika mendengar bunyi, anak akan merespons suara di sekitar mereka.

Meski belum bisa mengenal huruf, anak bisa belajar membaca dengan bahasa lisan dari orangtua mereka. 

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 74 Buku Tematik: Ayo Membaca, Daftar Riwayat Hidup

Barulah setelah itu anak memahami bahasa tertulis ketika mendengar orang dewasa membacakan cerita bagi mereka. 

"Orangtua akan mendongeng. Membaca cerita. Anak tertarik, mendengar intonasi suara, melihat gambar, mungkin ditambah gerakan tangan dari orangtua," jelas dr Hesti. 

Jadi mereka mulai memahami bahwa bentuk itu memiliki arti, bunyi pada saat orangtua membaca cerita. 

Pada usia 0-18 bulan,  anak kata dr Hesti anak sebetulnya sudah mengerti kalimat sederhana.

"Kalau diucapkan ibunya itu dia sudah mengerti. Misalnya kita bilang sudah diceritakan ibunya, ibu bisa tanya mana kupu-kupu, dia bisa nunjuk. Atau bisa ditanya oh monyet makan pisang, mana pisangnya," jelas dr Hesti. 

Selain itu, orangtua bisa menjadi role model bagi anak agar tertarik membaca. 

Anak itu suka meniru orangtua. Maka saat ibu atau ayah membaca, anak merasa penasaran dan tertarik untuk membaca.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 6 SD Halaman 74 Buku Tematik: Ayo Membaca, Daftar Riwayat Hidup

"Kalau melihat orang di sekitar membaca, dia juga akan mencoba melihat apa yang dilakukan orangtua," jelas dr Hesti. 

Menurutnya, mengenalkan literasi pada anak sejak dini akan menentukan masa depan anak menjadi pembaca atau penulis yang sukses.

Lebih lanjut dr Hesti pun menjelaskan manfaat mengenalkan literasi pada anak sedini mungkin.

"Kita tahu bahwa kalau melihat otak itu ada namanya sinaps.  Seperti kabel listrik menghubungkan satu titik dengan satu titik lain," kata dr Hesti. 

Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak. 

Diketahui jika pembentukan sinarp paling awal ada penglihatan dan pendengaran. Dan pembentukan sinaps membutuhkan pengalaman.

"Agar kognitif anak tinggi, rangsang perkembangan lebih dahulu mendengar dan melihat. Membacakan buku sejak dini dapat meningkatkan skill literatur dasar, perkembangan bahasa dan keberhasilan akademis," tuturnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini