Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Layanan kateterisasi jantung atau Cath Lab kini ada di RSUD Bogor.
Layanan ini sebagai upaya memeratakan layanan kesehatan untuk penyakit prioritas seperti kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU) dengan pemenuhan alat kesehatan canggih di seluruh RSUD di 514 kabupaten/kota.
Keduanya merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Penyakit strok menempati peringkat pertama penyebab kematian di Indonesia dengan 300 ribu kematian per tahun, disusul jantung dengan 250 ribu kematian per tahun, dan selanjutnya penyakit kanker di peringkat ketiga.
Hal yang lebih mengkhawatirkan dimana, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tersebut terus meningkat dengan sasaran yang kian luas, yakni menyerang usia produktif.
Peresmian dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut disaksikan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga: 50 Ucapan Tahun Baru 2024 Singkat dan Penuh Harapan
“Mulai Juli tahun depan, kita akan deploy dan dalam 2 tahun akan selesai, semua RSUD di 514 kabupaten/kota akan punya alat ini, sehingga penyebab kematian terbesar seperti strok dan jantung bisa dilayani, termasuk di Bogor,” kata Menkes Budi.
Menkes Budi menyampaikan, keberadaan alat tersebut merupakan bagian dari transformasi layanan rujukan untuk masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya kepada layanan kesehatan penyakit jantung dan strok.
Penanganan penyakit jantung dan strok dalam kondisi parab hanya bisa dilakukan di rumah sakit yang memiliki alat Cath Lab. Karenanya, melalui transformasi layanan rujukan, Cath Lab segera didistribusikan ke 514 kabupaten/kota di Indonesia.
“Serangan jantung dan stroke kalau bisa 2 jam ditangani, makin jauh (fasyankes) makin berisiko. Itu sebabnya kalau bisa ditangani di puskesmas ditangani. Kalau tidak bisa baru dibawa ke RS, itu sebabnya Cath Lab harus tersedia di kabupaten/kota,” kata Menkes Budi.
Keberadaan alat yang canggih tersebut akan ditunjang dengan keberadaan dokter spesialis dan SDM Kesehatan yang terampil dan berkompeten sehingga alat itu bisa dioperasikan secara optimal.
“Dokternya akan kita latih sehingga dokter spesialis jantung intervensi maupun spesialis penyakit dalam kardiovaskular bisa pakai alat ini,” lanjut Menkes Budi.
Selaras dengan Menkes Budi, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut bahwa Kota Bogor berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan KJSU di daerahnya. Dengan demikian, RSUD Bogor dapat menjadi rujukan untuk pengobatan strok dan jantung bagi masyarakat sekitar.
Bima pun berharap kehadiran layanan unggulan ini akan dilengkapi dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang berkompeten.
Baca juga: Jokowi Cek Pembagian BLT El Nino di Manado
“Ini sangat berarti untuk kami, faskes akan kita tambah terus, namun yang menjadi pekerjaan rumah bagi kita adalah tenaga kesehatannya, kami harap bisa ditambah,” kata dia.