Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gigi tidak rata dapat mengganggu penampilan hingga berdampak pada menurunnya kepercayaan diri seseorang.
Namun, gigi tidak rata tak hanya berdampak terhadap estetika, tapi juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Gigi Spesialis Ortodontik drg. Irwin Lesmono, Sp. Ort.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut saat Puasa Ramadhan: Sikat Gigi Dua Kali Sehari
Meski tidak fatal, nyatanya gigi rata bisa mengurangi kualitas hidup di luar segi penampilan.
"Fatal sih tidak. Apakah bisa berbahaya sampai mengurangi kualitas hidup, itu bisa," ungkapnya di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Pertama, bisa menimbulkan nyeri sendi. Contohnya, pada pasien punya beban jatuh ke gigi.
Ujung gigi bawah ketemu permukaan gigi atas tapi bagian ujung.
"Lalu si gigi bawah ketemu dekat gusi ini tidak bagus, beban berat. Akan disalurkan ke rahang dan sendi.Jadi bisa langsung ke nyeri sendi," tambahnya.
Nyeri sendi ini memang tidak bisa dirasakan langsung. Baru akan dialami pada 10-20 tahun kemudian.
"Problemnya sudah kejadian, gejalanya lumayan. Dari sekadar sakit, bunyi sampai tidak buka mulut. Itu bisa berpengaruh banget," tambahnya.
Kedua, gigi tidak rata bisa picu gigi berlubang.
"Contoh lainnya, gigi renggang, pasti sebal makan menyelip lagi, sudah menyelip kadang tidak bisa dibersihkan gigi berlubang," jelasnya.
Gigi yang berlubang tentu dapat berimplikasi ke banyak hal. Seperti sakit pada telinga, kepala hingga mata dan masih banyak lagi.
"Ngaruh juga gigi berlubang, sakit, implikasinya panjang," tutupnya.