Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Demi dapatkan barisan gigi yang rapi, masyarakat rela memasang behel atau gigi kawat.
Namun, pemasangan behel butuh merogok kocek yang cukup dalam alias tidaklah murah.
Baca juga: Mulai Tren! Perataan Gigi dengan Aligner, Apa Bedanya dengan Behel?
Sehingga sebagian masyarakat ada yang beralih ke pemasangan kawat gigi pada tukang gigi.
Tukang gigi pun mengklaim mampu dan membuka klinik di pinggir jalan.
Mereka juga biasanya menawarkan harga yang sangat murah untuk menarik pelanggan.
Lantas amankah menggunakan behel di tukan gigi, bukan dokter?
Baca juga: Ashanty Ungkap Alasan Arsy Hermansyah Pakai Behel di Usia 7 Tahun, Singgung soal Kebiasaan
Terkait hal ini, Dokter Gigi Spesialis Ortodontik RS Pondok Indah – Pondok Indah, drg. Irwin Lesmono, Sp. Ort.
Menurutnya lebih disarankan untuk langsung ke dokter gigi.
"Sekarang suka banyak ahli gigi mendingan langsung ke dokter gigi dari pada di jalanan. Tentunya begitu. Karena memang dokter gigi memang spesialis ortodonti, mereka belajar khusus," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (26/1/2024).
"Mungkin kira-kira kita mau tidak dibedah oleh misalnya seorang insinyur. Kan memang bukan bidangnya. Tentu kita mau mempercayakan tindakannya tersebut pada orang yang khusus ahli di bidangnya," sambungnya.
Lebih lanjut drg Irwin pun menceritakan pengalamannya menangani pasien yang pernah mendapatkan perawatan ke tulang gigi.
"Pernah, dari klien memang bermasalah, kemudian datang saya kasih tahu ini begini seperti ini, yang diperbaiki ada saja," kata drg Irwin.
Masalah kerap ia hadapi dari pasien yang sebelumnya pernah ke tulang gigi adalah perawatan tidak kunjung selesai.
"Masalahnya apa saja? Tidak selesai. Sudah dirawat, sudah lama, lebih 3 tahun, bahkan pernah saya terima pasien lebih 10 tahun tidak selesai. Dok, sudah dirawat 10 tahun tidak selesai," jelasnya.
Kalau sudah demikian, biasanya dokter gigi akan mendiagnosa terlebih dahulu.
Kemudian melakukan pemeriksaan dan sebagainya.
"(Kami) ajukan perawatan yang cocok paling benar dan sesuai pasien masing-masing. Kalau pasien setuju, oke, kita kerjakan," tutupnya.