Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi asupan nutrisi yang dianjurkan untuk anak setelah berusia dua tahun, selain ASI.
Karenanya para ibu pun menyediakan MPASI setiap harinya.
Baca juga: Jenis Makanan Apa Saja yang Tepat Dijadikan MPASI? Ini Kata Duta Gizi Indonesia
Dan sebagian ibu ada yang tidak menggunakan MPASI instan atau langsung membuatnya di rumah (homemade).
Hanya saja, tidak semua ibu punya waktu untuk menyediakan MPASI setiap harinya.
Sehingga ada yang membuat MPASI dalam jumlah banyak, membaginya tiap porsi, kemudian disimpan ke dalam freezer untuk dibekukan.
Baca juga: MPASI Anak Usia 6 Bulan hingga 1 Tahun Disarankan Tak Perlu Ditambah Gula dan Garam
Ibu pun tidak perlu tiap hari membuat MPASI.
Lantas, apakah MPASI beku yang dicairkan dan diberi pada anak, kemudian bersisa boleh dibekukan kembali?
Terkait hal ini, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) menegaskan hal ini tak boleh dilakukan.
"MPASI Homemade yang dibekukan setelah dikeluarkan sebagian untuk dipanaskan, sisanya boleh disimpan berapa lama? Tidak boleh," tegasnya dalam media briefing virtual, Senin (29/1/2024).
Kalau MPASI sudah dibekukan lalu dicairkan, maka harus segera dihabiskan.
Oleh karena itu, jika ingin membekukan maka MPASI harus dibuat untuk porsi satu kali makan.
Ibu perlu membagi porsi MPASI sebelum dibekukan.
"Tidak boleh dibekukan, dipanaskan, kemudian simpan kembali tidak aman. Dari rasa dan kandungan gizi berbeda. Dibolak-balik sebagian akan hilang," jelasnya.
"Jadi tidak boleh setelah dikeluarkan untuk dibekukan kembali," imbuhnya.
Kalau MPASI sudah dicairkan karena beku, maka ada rumus tersendiri dalam penggunaannya.
"Untuk balita, dua jam harus sudah habis dikonsumsi, kalau belum habis dibuang atau dimakan oleh orangtua," tutupnya.