News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sub Pekan Imunisasi Nasional Jangkau 8,7 Juta Anak Indonesia dari Polio

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Yonif 725/WRG bersama PKK Kabupaten Keerom memberikan penyuluhan dan imunisasi polio kepada siswa-siswi SMPN 1 Web dan SDN YPPK Ubrub hari ini, Senin (5/8/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio telah menjangkau 8,7 juta anak di 74 kabupaten di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Sub PIN ini merupakan respons cepat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap wabah polio yang terjadi pada akhir Desember 2023.

Dalam penyelenggaraan Sub PIN Polio ini, Kemenkes bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan UNICEF. 

Putaran pertama imunisasi dimulai pada 15 Januari dan putaran kedua pada 19 Februari.

Baca juga: Kasus Lumpuh Layu Muncul Lagi, 8,7 Juta Anak Indonesia Dijangkau Vaksin Polio

Hingga 5 Maret 2024, sekitar 8,7 juta anak berusia 0-7 tahun di wilayah-wilayah sasaran telah menerima dua dosis penuh vaksin polio, yang melindungi mereka dari penyakit yang sangat menular itu.

Di Pulau Madura, para pimpinan daerah di Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep mendukung kegiatan ini dengan membuat deklarasi “Madura 100 persen”.

Deklarasi dan dukungan ini untuk membantu memastikan target Sub PIN Polio tercapai melalui kolaborasi yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor bisnis dan tokoh masyarakat.

Pada Sub PIN Polio putaran kedua, beberapa perusahaan dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Timur dan Jawa Tengah

Melakukan peran penting dalam mendorong para karyawannya agar memastikan anak-anak mereka mendapatkan imunisasi.

Di kedua fase Sub PIN Polio, tenaga kesehatan juga melakukan kunjungan dari pintu ke pintu. 

Dengan tujuan membantu memastikan cakupan imunisasi yang maksimal, bersamaan dengan imunisasi yang dilakukan di sekolah, posyandu dan puskesmas.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu ungkap pemerintah juga terus melakukan kegiatan surveilans lumpuh layu akut, dan surveilans polio lingkungan. 

Ia juga meminta masyarakat, terutama orang tua untuk melengkapi imunisasi polio anaknya.

Yaitu 4 kali tetes usia 1 sampai 4 bulan dan 2 kali suntik usia 4 sampai 9 bulan, serta imunisasi rutin anak lainnya sesuai usia.

“Jangan buang air besar sembarang, harus sesuai di jamban, Jangan sembarangan, kemudian cuci tangan pakai sabun," ungkapnya pada lama resmi dilansir, Minggu (10/3/2024). 

Segera laporkan kepada petugas kesehatan jika mendapatkan kasus lumpuh layu pada anak di bawah usia 15 tahun. 

Sebagai informasi, poliomyelitis (polio) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. 

Penyakit ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian dalam hitungan jam. 

Polio bisa menyebar melalui air, makanan, atau tangan yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi virus polio.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini