Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bulan Ramadan telah tiba. Di bulan ini, semua umat muslim diwajibkan melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Kendati tidak makan dan minum selama seharian, bukan berarti olahraga tidak lagi dijalankan.
Olahraga tetap perlu dilakukan setiap hari demi menjaga kebugaran tubuh. Yang perlu diperhatikan adalah pemilihan waktunya.
Hal ini diungkapkan oleh dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) dr Wawan Budisusilo Sp.KO.
Menurutnya pemilihan waktu olahraga di bulan Ramadan bisa berbeda antar individu. Umumnya, waktu terbaik adalah beberapa saat sebelum berbuka dan sesudahnya.
Baca juga: Targetkan Berat Badan Turun Selama Puasa, Amankah Menaikkan Beban Olahraga? Ini Kata Dokter
"Secara umum, dari sisi keamanan adalah lebih baik, kalau intensitas sama hampir sama sebelumnya, di luar ramadan. Saat sebelum mau buka atau setelah salat tarawih," ungkapnya, Minggu (10/3/2024).
Melaksanakan olahraga di waktu itu dirasa cukup maksimal dibandingkan dengan pagi hari atau siang hari.
"Tapi sekali lagi referensi orang sesuai dengan kondisi masing-masing," tambahnya.
Selain itu, dr Wawan mengingatkan agar jangan menganggap sepele tanda-tanda yang mengarah kelelahan pada tubuh saat berolahraga.
Selama berolahraga, ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai.
Dan kalau tanda ini dialami, sebaiknya menurunkan intensitas olahraga atau bahkan berhenti.
"Listen your body. Misalnya pusing, mual, keliyengan, atau denyut nadi cepat, keringat dingin, itu turunkan intensitas olahraganya atau berhenti dulu," kata dr Wawan mengingatkan.