News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Belajar Puasa, Bolehkah Berbuka dengan Makanan Manis? Ini Kata Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Puasa-Bacaan Niat Puasa Qadha dan Doa Buka Puasa, Tulisan Arab dan Latin, Dilengkapi Artinya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak memang belum diwajibkan untuk berpuasa. Namun tidak ada salahnya jika anak belajar puasa sedari dini. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua pada saat anak belajar puasa. 

Salah satunya tetap memperhatikan status gizi yang dikonsumsi. 

Baca juga: Anak Belajar Puasa Perhatikan Asupan Gizinya, Saran Dokter Tak Perlu Banyak Takjil

Nah, saat berpuasa, banyak sekali makanan manis yang dihidangkan selama berpuasa. 

Lantas bolehkah anak diberi makanan manis saat berbuka puasa? 

Terkait hal ini, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso beri penjelasan. 

Menurutnya, anak boleh berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis. 

"Sebetulnya berbuka dengan yang manis tidak masalah jika terbatas. Untuk pembuka saja," ungkapnya saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Kamis (14/3/2024). 

Hanya saja, memang orangtua perlu membatasi asupan makanan manis. Jangan sampai berlebihan. 

Makanan manis diketahui mengandung glukosa yang bisa langsung diserap oleh tubuh. 

Kalau mengonsumsinya secara berlebihan, maka kadar gula bisa menjadi tidak stabil. 

"Tapi sesudah minuman teh manis, kemudian dihajar es krim, kemudian dengan kue, roti, gula dan gula, maka kadar gula stabil saat puasa, melonjak tinggi," papar dr Piprim. 

Akibatnya, anak nanti bisa menjadi lapar kembali.

Rasa lapar yang tidak terhindarkan bisa berujung konsumsi makanan yang berlebihan. 

"Bukannya malah sehat. Justru anaknya bisa obesitas saat puasa karena over kalori," kata dr Piprim. 

"Kita tahu kalau anak makan yang mengandung gula atau karbohidrat tinggi, itu laparnya akan cepat lapar lagi. Puasa yang harus sehat malah sakit. Intinya harus dibatasi. Boleh, tapi terbatas," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini