Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Ahli Endoskopi Gastrointenstinal Prof. Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengingatkan, kanker usus besar bisa dialami anak muda.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini kanker usus besar bisa dicegah sedini mungkin.
Baca juga: Ini Gejala dan Penyebab Kanker Usus Besar yang Diidap Presenter Hilbram Dunar Sebelum Meninggal
"Mengingatkan bahwa kanker usus besar ini bisa mengenai usia muda maka perubahan gaya hidup harus diubah," kata dia dalam sebuah video yang dikutip, Senin (1/4/2024).
Ia mengatakan, konsumsi fast food dan minuman kekinian yang berlebihan, enggan makan sayur hingga malas bergerak merupakan kombinasi yang membuat risiko terkena penyakit ini makin besar.
"Terlebih lagi jika ada keluhan. Segeralah melakukan skrining kesehatan apalagi jika usianya dibawah 30 tahun," ungkap Prof Ari.
Baca juga: Belum Genap 50 Tahun, Ibu di AS Didiagnosis Kanker Usus Besar 2 Kali, Awalnya Abaikan Sakit Punggung
Kanker usus besar merupakan tumor ganas yang menyebabkan pola buang air besar (BAB) berubah secara terus menerus.
Meski seringkali gejala pada stadium awal kadang tidak terasa, saat mengalami susah BAB, sembelit dan nyeri perut, sebaiknya lakukan pemeriksaan.
Makin awal terdeteksi maka kemungkinan penyembuhan juga makin besar.
Selain perubahan pola BAB, gejala lain yang patut diwaspadai adalah perdarahan dalam tinja, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan yang persisten, dan nyeri perut yang kronis.
Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti obstruksi usus, perdarahan internal, atau penyebaran kanker ke organ lain.
Penyakit kanker usus besar adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
Sebelumnya,Presenter Hilbram Dunar meninggal dunia Minggu (31/4/2024) sekira pukul 00.39 WIB.
Manajer Hilbram Dunar menyebutkan penyebab pria 48 tahun itu meninggal dunia karena kanker usus besar.
"Kanker usus besar (penyebab meninggalnya Hilbram Dunar)" ujar pihak manajer saat dihubungi awak media.