Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Umat Islam sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2024 dalam beberapa hari ke depan.
Biasanya, dalam memperingati Idul Adha, kaum muslim melakukan penyembelihan hewan kurban.
Terkait hal ini, Dokter, Epidemiolog Lingkungan dan Ahli Keamanan Ketahanan Kesehatan Dr Dicky Budiman PhD ingatkan masyarakat perlu waspadai beberapa potensi penyakit zoonosis pada hewan kurban.
Baca juga: Kebutuhan Hewan Kurban Idul Adha 2024 Mencapai 1,97 Juta Ekor, Mentan Pastikan Stok Aman
1. Anthrax (Radang Paru-paru atau penyakit sapi gila)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
"Bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/6/2024).
Gejala pada manusia yang terinfeksi bakteri ini adalah demam, bisul kulit, dan gangguan pernapasan.
2. Brucellosis:
Disebabkan oleh bakteri Brucella spp.
Menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Gejala pada manusia termasuk demam berkepanjangan, sakit sendi, dan kelelahan.
Baca juga: Ini Ciri-ciri Sapi Pemakan Sampah yang Tidak Layak Jadi Hewan Kurban
3. Leptospirosis:
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Dapat menular melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
Gejala pada manusia termasuk demam tinggi, sakit kepala, dan masalah ginjal.
4. Q fever
Disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii. Berstatus endemi, terutama di Jawa Barat
Menular melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi.
Gejala termasuk demam tinggi, nyeri otot, dan pneumonia.
5. Salmonellosis
Disebabkan oleh bakteri Salmonella.
Menular melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi.
Gejala termasuk diare, demam, dan kram perut.
Lebih lanjut, Dicky pun bagikan cara memilih hewan kurban yang sehat untuk mencegah potensi terinfeksi dari penyakit.Pertama lakukan pemeriksaan Fisik. Pilih hewan yang aktif, tidak lesu, dan memiliki nafsu makan yang baik."Pastikan bulu hewan bersih dan tidak rontok.Kulit hewan harus bebas dari luka, borok, atau tanda-tanda penyakit kulit," imbuhnya.Kedua, lakukan pemeriksaan napas, mata dan mulut.
Mata harus bersih dan cerah, tidak ada tanda-tanda infeksi atau kekeruhan.Mulut dan gusi harus berwarna merah muda dan tidak ada luka atau pembengkakan.Hewan tidak boleh menunjukkan gejala batuk atau keluar lendir dari hidung."Bila ada kecurigaan jangan dipilih sebagai hewan kurban," tutupnya.