Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dermatitis atopik atau yang biasa disebut eksim, adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang.
Namun jangan dianggap sepele, dermatitis ternyata bisa menimbulkan berbagai komplikasi hingga kekambuhan berulang.
Hal ini diungkapkan oleh ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI) dr. Srie Prihianti Gondokaryono, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., Ph.D., FINSDV, FAADV
"Dermatitis atopik merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap sepele dan sewaktu dapat kambuh kembali," ungkapnya pada acara peluncuran buku panduan terbaru 'Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024' di Jakarta, Sabtu (15/6/2024).
Diketahui penyakit ini tidak menular dan sering menyerang bayi dan anak-anak.
Namun, dermatitis atopik juga dapat dialami oleh orang dewasa, bahkan baru muncul saat dewasa.
Gejala dermatitis atopik dapat bervariasi pada setiap orang.
Pada bayi, ruam biasanya muncul di wajah, terutama di pipi.
Sedangkan anak-anak, ruam biasanya muncul di lipatan kulit, seperti di siku, lutut, dan pergelangan tangan.
Berbeda dengan orang dewasa, ruam dapat muncul di mana saja.
Lebih lanjut dr Srie menyampaikan apa saja komplikasi dari dermatitis ini.
Baca juga: Pneumonia Jadi Penyakit Jemaah Haji Paling Banyak yang Ditangani di KKHI Mekkah
Dari sisi psikologis, dapat mencakup peningkatan gangguan tidur, stigmatisasi, penurunan kepercayaan diri, antisosial, penurunan kualitas hidup, dan dampak psikologis lainnya.
Selain itu, penyakit ini akan terus berlanjut hingga dewasa.
Berdampak pada kerusakan kulit, dan paling sering muncul sebagai lesi likenifikasi.
Yaitu bercak tebal disertai dengan gambaran relief kulit yang semakin jelas.
Kondisi ini mempengaruhi lentur, kepala dan leher.
"Okeh karena itu penyakit ini tentu tidak dapat disepelekan dan dirasa perlu untuk mendapatkan perhatian khusus. Konsultasikan segera kepada dokter agar penyakit tersebut dapat ditangani secara baik," imbaunya.
Lebih lanjut, dr Srie bagikan tips mencegah dermatitis.
Salah satu upaya pencegahan adalah tetap menjaga kesehatan kulit.
Tidak lupa menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap.
Seperti pelembap yang mengandung antioksidan dan antiradang.
"Penggunaan pelembap perlu dilakukan secara teratur dan dengan jumlah yang tepat, jelasnya.
Sebagai informasi KSDAI, Kelompok Studi Imunodermatologi dan Dermatosis Akibat Kerja (KSIDAK), dan Unit Kelompok Kerja Alergi Imunologi IDAI bekerja sama dengan Menarini Indonesia meluncurkan buku panduan terbaru "Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024.
Buku ini merupakan panduan terkini dan terlengkap bagi dokter dalam memahami, mendiagnosis, dan tata laksana dermatitis atopik (DA) pada anak dan dewasa di Indonesia.
Pada panduan terbaru ini, direkomendasikan penggunaan pelembap yang teratur sebagai terapi dasar pada dermatitis atopik untuk menjaga fungsi pertahanan kulit dan mengurangi kekambuhan.