TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penelitian yang dipublikasikan dalam Profetik Jurnal Komunikasi oleh tim dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Tribunnews.com jadi portal berita dengan tingkat kesadaran tertinggi terhadap isu stunting.
Tribunnews.com menerbitkan sekitar 528 berita dari total 750 berita yang dianalisis dalam penelitian berjudul Child Stunting: Revealing the Lack of Concern of National Media in Indonesia.
Penelitian yang dipimpin oleh Prof Dr Suraya. M. Si., dan timnya yang terdiri dari dua dosen Universitas Mercu Buana Nurhayani Saragih dan Afgiansyah, dan dua lainnya dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto; Wiwik Novianti; S. Bekti Istiyanto.
Dengan menggunakan metode analisis konten digital dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari berita-berita yang diterbitkan oleh portal berita online selama bulan November 2022, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional.
Baca juga: Kepala BPIP: Stunting Bisa Bikin Keterbelakangan Mental dan Penyakit Kronis
Suraya mengatakan, pihaknya menemukan meskipun ada beberapa media yang cukup aktif memberitakan isu stunting salah satunya Tribunnews.com, namun secara umum perhatian media nasional terhadap masalah ini masih kurang.
"Kebanyakan berita yang dipublikasikan berkisar pada komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan program kampanye pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan penanganan stunting,” kata Prof Dr Suraya. M. Si, Ketua Peneliti dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (19/6/2024).
Dikatakannya, media massa juga diharapkan dapat mendukung kampanye kesehatan pemerintah dengan memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada masyarakat.
“Media memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran publik sehingga sangat penting bagi media untuk tidak hanya fokus pada isu-isu yang populer, tetapi juga memberikan sorotan pada isu-isu krusial seperti stunting,” kata Suraya Mansur.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para peneliti dan praktisi komunikasi dapat memperdalam wawasan mereka tentang pentingnya peran media dalam kampanye kesehatan, serta mendorong media nasional untuk lebih proaktif dalam memberitakan isu-isu kesehatan yang krusial seperti stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, yang berdampak pada terganggunya perkembangan otak dan fisik anak.
Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen, yang berarti satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. Provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Tribunnews konsisten dukung program pencegahan stunting
Berdasarkan data, Tribunnews.com menerbitkan sekitar 528 berita dari total 750 berita yang dianalisis dalam penelitian tersebut. Tingginya tingkat kesadaran Tribunnews.com terhadap isu krusial ini tak terlepas dari value atau nilai yang diusung oleh portal berita ini.
Marketing Communication Manager Tribun Network Abdul Aziz menyebut, nilai Tribunnews.com yang berbeda dengan media lain ini menjadikannya salah satu mercusuar tersebar di Indonesia, mulai dari Aceh (Serambinews.com) hingga Papua (Tribun-Papua.com) yang merupakan jaringan Tribun Network, Kompas Gramedia.
"Dengan value itu, Tribunnews.com melangkah pasti menetapkan diri menjadi “Mata Lokal Menjangkau Indonesia”, sebagai media online terdepan Indonesia. Hyperlocal adalah misi Tribunnews.com berakar dari keyakinan bahwa setiap sudut Indonesia memiliki nilai dan perspektif lokal," ujar Abdul Aziz.
Sebagai media Hyperlocal terbesar, terluas, dan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, hingga saat ini, Tribun Network mengelola 70 jaringan yang hadir di berbagai kota tersebar pada 34 provinsi di Indonesia.
Dengan kekuatan jaringan lokal yang dimiliki, Tribunnews.com menunjukkan perannya untuk meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan isu stunting sebagai perhatian bersama demi masa depan anak-anak di seluruh penjuru Indonesia.
Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menyatakan bahwa anggaran kesehatan tahun 2021 diprioritaskan untuk menangani enam masalah kesehatan utama, termasuk pencegahan stunting.