News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alergi Susu Sapi Bisa Hambat Pertumbuhan Anak, Ahli: Kenali Gejalanya Sejak Dini

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi anak alergi susu sapi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K) mengingatkan agar orangtua tidak menyepelekan Alergi Susu Sapi (ASS) pada anak.

Ia mengatakan, dampak jangka panjang ASS pada anak bisa menganggu pertumbuhan serta perkembangan anak.

Dampak ASS dapat bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh.

Dampak jangka pendek ASS adalah dapat menyebabkan ketidaknyamanan, serta kesulitan makan dan tidur. 

"Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” papar dia dalam kegiatan online Bicara Gizi yang diselenggarakan oleh Nutricia yang berkolaborasi dengan PrimaKu, Selasa (25/6/2024).

Ia memaparkan ada beberapa perbedaan gejala ASS pada setiap anak. Tapi yang paling umum meliputi ruam pada kulit, gatal-gatal, bahkan diare. 

Selain itu, ASS juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius, seperti anafilaksis. 

"Umumnya, anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengatasi alergi (mengalami remisi) seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun. Namun, ada sebagian kecil anak yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa," jelasnya. 

Prof. Budi menekankan pentingnya mengenali gejala-gejala tersebut sejak dini dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tata laksana dan langkah penting lain yang harus dilakukan oleh orang tua adalah menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak. 

"Langkah selanjutnya termasuk membaca label makanan dengan cermat, dan memantau pertumbuhan anak secara rutin. Strategi penanganan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif ASS, sehingga anak-anak dengan ASS dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bekembang secara optimal,” tambah Prof. Budi. 

Melalui webinar ini, Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menuturkan, pihaknya ingin menekankan mengenai dampak jangka pendek dan jangka panjang ASS terhadap perkembangan anak, serta pentingnya penanganan yang cepat dan tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

"Kami menyadari bahwa ASS menjadi alergen makanan kedua dan paling umum yang dialami oleh anak Indonesia, sehingga penanganannya harus dilakukan secepat dan setepat mungkin untuk menghindari dampak yang terjadi di kemudian hari. Sesuai komitmen, kami hadir untuk membawa kesehatan kepada masyarakat, program Bicara Gizi ini secara konsisten kami lakukan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua mengenai pentingnya nutrisi dan pola asuh untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak Indonesia,” papar Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini