News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Bagikan Empat Tips Ibu Hamil Bisa Berolahraga dengan Aman dan Nyaman

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibu hamil

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah  Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Olahraga memang penting bagi ibu hamil karena dampaknya sangat baik untuk kehamilan. 

Namun, tentu saja mereka harus memeriksakan kandungannya dan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. 

Jika kondisinya baik, ibu hamil dapat memilih olahraga yang sesuai kebutuhan dan kondisinya masing-masing.

Baca juga: Ibu Hamil Perlu Waspada, Skincare Mengandung Merkuri Bisa Bahayakan Janin 

Ada beberapa hal yang perlu dipastikan ibu hamil yang ingin berolahraga.

Karenanya, Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dr. Jimmy Sakti Nanda B., Sp. O. G. bagikan tips agar ibu hamil bisa berolahraga dengan nyaman dan aman. 


1. Gunakan Pakaian yang Nyaman

Pakaian yang dikenakan ibu hamil selama berolahraga hendaknya tidak ketat, tidak juga terlalu longgar, dan mampu menyerap keringat dengan baik. 

Selain itu, pakailah sepatu olahraga yang nyaman. 

"Sepatu yang digunakan pun harus nyaman karena biasanya kaki ibu hamil melebar selama kehamilan. Sehingga harus menggunakan sepatu dengan ukuran yang lebih besar dari sebelumnya," ungkapnya dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Jumat (28/6/2024). 

Selama berolahraga, ibu hamil boleh saja tidak memakai alas kaki asalkan ibu hamil memperhatikan keamanannya selama berjalan. 

Namun, tetap disarankan menggunakan sepatu ketika ibu hamil berolahraga. 

Baca juga: Tekan Angka Stunting, Kemenkes: Ibu Hamil dan Calon Pengantin Wajib ke Posyandu

"Penggunaan sepatu selama ibu hamil berolahraga dimaksudkan untuk mencegah kaki terluka dan terhindar dari benda tajam atau logam berkarat yang dapat menyebabkan tetanus dan tetanus neonatorum (pada janin),” kata Jimmy.


2. Hidrasi Cukup

Minumlah air putih sebanyak tiga liter per hari. 

Konsumsi air putih yang cukup akan membantu ibu hamil terhindar dari dehidrasi selama berolahraga dan melakukan aktivitas apa pun.

3. Olahraga Secara Rutin

Berolahraga rutin selama 20-30 menit per hari. 

Baca juga: Bisakah Prenatal Yoga Atasi Kecemasan pada Ibu Hamil?

Hal ini bermanfaat untuk membantu proses persalinan pervaginam, membuat ibu hamil lebih rileks, tenang, dan bahagia, dan melepas stres selama kehamilan. 

Rutin atau tidaknya ibu hamil berolahraga biasanya dapat diketahui oleh dokter ketika pemeriksaan kehamilan berlangsung. 

Ibu hamil yang rutin berolahraga biasanya akan terlihat lebih luwes dan tidak kaku ketika berbaring atau bergerak naik-turun ranjang pemeriksaan.

4. Perhatikan Sinyal Tubuh

Memperhatikan tanda-tanda kapan harus menghentikan olahraga. 

Ibu hamil harus menghentikan olahraganya ketika merasa nyeri kepala disertai pandangan gelap, napas terengah-engah, dan sesak di dada. 

Baca juga: Mungkinkah Ibu Hamil dengan Riwayat Lupus Turunkan Penyakitnya ke Anak? Ini Hal yang Harus Diketahui

Selain itu, kram perut bawah harus menjadi perhatian khusus.

Kondisi seperti ini akan menjadi berbahaya ketika tidak mereda meskipun telah beristirahat. 

"Kram berkepanjangan atau otot mengalami kontraksi pada perut bawah dikhawatirkan akan menyebabkan keluarnya cairan pada vagina, pecah ketuban, atau flek," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini