Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wabah cacar monyet atau monkeypox (Mpox) diwacanakan kembali menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia – KKMMD atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Saat ini, Mpox di sejumlah negara kembali mewabah.
Menghadapi kondisi ini, pemerintah Indonesia diharapkan memperkuat sistem kesehatan.
Baca juga: WHO Ganti Nama Monkeypox Jadi MPOX
“Apakah Indonesia perlu menutup kedatangan dari negara-negara yang kini sedang terjangkit. Kalau ada penyakit apa pun yang jadi darurat internasional maka yang negara-negara lakukan bukanlah utamanya menutup perbatasan, tapi memperkuat sistem pengendalian di dalam negerinya,” ujar Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama, Selasa (6/8/2024).
Ia memaparkan, sudah terbukti waktu Covid-19 bahwa menutup perbatasan tidak menghambat Covid masuk ke RI. Bahkan saat ini virus itu menjadi mendunia.
“Tutup negara A hingga F bukan berarti menjamin bahwa di negara G sampai L tidak ada kasus, kan tidak mungkin juga menutup perbatasan dari seluruh dunia. Jadi yang utama adalah siapkan sistem kesehatan di dalam negeri, walau tentu tetap waspada kemungkinan dari luar negeri. Apalagi sebelumnya di Indonesia memang sudah pernah ada beberapa kasus Mpox,” jelas guru besar UI ini.
Sebelumnya wacana itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adanom Ghebreyesus dalam rapat Emergency Committee pada 5 Agustus 2024.
Dalam rapat tersebut dipertimbangkan apakah penyakit Mpox kembali menjadi darurat internasional atau tidak.
Adapun pertimbangan yang disampaikan Tedros lantaran, ada peningkatan kasus lagi di beberapa negara disebabkan clade 1b yang memang lebih ganas dari clade 2 yang dulu banyak dikenal.
Seperti diketahui bahwa Mpox ini pernah dikategorikan sebagai PHEIC dan lalu dicabut karena terkendali, tetapi kini mewabah lagi.