News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkes: Kecukupan Alat Diagnostik Mempermudah Skrining Diabetes, Kanker hingga Penyakit Menular

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Pengunjung mengamati alat kesehatan yang di pamerakan dalam ajang Hospital Expo 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (18/10/2018).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan diagnostik, mendukung penelitian, dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata, guna memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup jutaan orang di Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS, dalam seminar ilmiah nasional, Roche Fair 2024 bertajuk “Shaping the Future: Rethinking Accessthrough Diagnosticsin Indonesia” pada akhir pekan lalu.

“Menghadapi tantangan akses kesehatan, ini merupakan tanggung jawab bersama antar pemangku kepentingan. Integrasi diagnostik bersama pemerintah membutuhkan kerja sama yang efektif dan kohesif agar akses pelayanan kesehatan merata,” tutur dia.

Kemenkes mengapresiasi inisiatif dan kinerja para pemangku kepentingan serta pihak swasta, termasuk Roche Indonesia, yang terus berinovasi dan konsisten memberikan kontribusi nyata dalam mendukung transformasi pelayanan kesehatan.

Untuk mencapai skrining penyakit yang lebih luas, maka perlu ada kecukupan alat diagnostik yang lebih ekonomis dan efisien. Sehingga, dapat mencakup semua program skrining yang dilakukan.

“Kita juga mengharapkan Indonesia tidak hanya tergantung pada produk impor. Waktu pandemi COVID-19 kita kesulitan mendapatkan reagen dan obat-obatan karena semua tergantung pada produk impor. Sehingga kita perlu membangun kapasitas dalam negeri,” ungkap Rizka.

Director Diagnostics Division PT Roche Indonesia Lee Poh Seng menuturkan, hampir setengah dari populasi dunia tidak memiliki akses pada tes dan layanan diagnostik yang penting untuk mendiagnosis penyakit seperti diabetes, kanker, penyakit menular, dan berbagai penyakit serius lainnya.

Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat sesuai kebutuhannya, dimana pun dan kapan pun.

Wakil Ketua I Pengurus Pusat, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PP PDS PatKLIn) DR. Dr. Teguh Triyono, M.Kes, Sp.PK, Subsp.BDKT(K), Subsp.KV(K), menambahkan, diagnostik memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan nasional, termasuk di dalamnya peran pemeriksaan laboratorium klinik.

Saat ini banyak laboratorium klinik menghadapi tantangan terutama terkait sumber daya dan kesiapan dalam melakukan deteksi penyakit emerging dan re-emerging.

Oleh karena itu, inovasi-inovasi baru di bidang diagnostik dan kedokteran laboratorium seperti pemeriksaan, alat, atau metode yang mengadopsi teknologi mutakhir sangat diperlukan untuk memungkinkan pengelolaan pasien yang lebih efisien, baik dari skrining, diagnosis, perencanaan pengobatan, hingga evaluasi dan monitoring terapi.

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak keberhasilan transformasi kesehatan dan tercapainya sistem kesehatan nasional yang tangguh.

Peran dokter Spesialis Patologi Anatomik dalam memastikan hasil diagnosis yang sangat krusial dengan menggabungkan teknologi terbaru dan ekspertise di bidang patologi anatomik dalam menganalisis sampel.

Baca juga: Jokowi Tinjau Pelayanan Kesehatan RSUD Batin Mangunang Tanggamus Lampung

Mereka adalah kunci dalam memberikan hasil diagnosis yang akurat sehingga dapat memberikan terapi dan manajemen penyakit yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini