Prof Hinky menjelaskan, KIPI terkait vaksin berlangsung 2x24 jam pasca imunisasi.
Jika terjadi di hari ketujuh itu bukan gara-gara vaksin, pasti ada penyebab lain.
“Kalau ada keluhan silakan lapor supaya kami tahu proporsi yang katanya banyak itu. Tapi kalau vaksin polionya sudah hampir 50 juta dosis, itu tetap saja proporsinya rendah dan itu aman,” urai dia.
Adapun vaksin yang digunakan adalah vaksin polio tetes novel Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) yang khusus digunakan untuk merespons KLB polio tipe 2.
Keamanan vaksin polio nOPV2 yang digunakan didasari oleh kajian di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi menunjukkan vaksin aman dan dapat ditoleransi oleh golongan usia bayi dan anak.
Cara mengatasi KIPI Vaksinasi Polio
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) merupakan reaksi yang dapat terjadi setelah seseorang menerima vaksin, termasuk vaksin polio.
Meski vaksin polio umumnya aman, beberapa individu mungkin mengalami efek samping ringan hingga sedang. Berikut adalah cara mengatasi KIPI pasca vaksinasi polio.
1. Kenali gejala KIPI
Gejala KIPI yang umum setelah vaksinasi polio meliputi demam ringan, nyeri atau kemerahan di lokasi suntikan, kelelahan, dan nyeri otot.
Penting untuk memantau kondisi anak setelah vaksinasi agar segera mengenali gejala-gejala tersebut.
2. Berikan perawatan sederhana di rumah
Untuk mengatasi demam ringan, Anda bisa memberikan parasetamol sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Pastikan anak mendapatkan cukup istirahat dan minum cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Kompres dingin pada area suntikan dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
3. Pantau kondisi anak
Selalu pantau kondisi anak selama 48 jam pertama setelah vaksinasi.