Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan susu ikan ramai tengah ramai jadi perbincangan.
Disebutkan jika produk ini menjadi salah satu terobosan dalam program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Susu ikan sendiri tidak sebenarnya bukan berasal dari susu yang dihasilkan oleh ikan.
Melainkan terbuat dari sari atau ekstrak ikan. Namun, tidak semua ikan bisa dijadikan sebagai susu.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting PB IDI sekaligus Guru Besar Gizi Klinik Universitas Hasanuddin Makassar, Prof. dr. Agussalim Bukhari.
Ia mengungkapkan jika setiap ikan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda.
"Tidak semua ikan persis sama kandungannya,"ungkap Prof. Agussalim, dalam media briefing IDI, secara daring, Minggu (15/9/2024).
Menurutnya, jenis yang dianjurkan sebagai susu ikan adalah ikan yang mengandung protein tinggi.
"Contohnya ikan gabus, ikan lele, tapi bukan berarti ikan lain tidak bisa diolah. Misalnya, di tempat saya tidak ada ikan gabus atau lele. Boleh tidak saya pakai ikan yang lain? Ya boleh," imbuhnya.
Di sisi lain, Agussalim menyinggung soal kandungan protein yang paling bagus.
"Ikan apa saja kandungan proteinnya bagus omega 3-nya juga sangat bervariasi, paling tinggi salmon yang berada di laut dalam yang dingin,” tambah Agussalim.
Baca juga: PB IDI Anggap Susu Ikan Bagus untuk Tingkatkan Gizi Anak Indonesia, Ini Alasannya
Selain itu ada juga ikan teri yang kandungan omega 3-nya tinggi.
“Tapi kalau mau memproduksi (susu ikan) untuk skala besar harus ditetapkan ikan apa yang paling bagus,” tutupnya.