News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelayanan Alat Kontrasepsi KB di 34 Provinsi Tembus 1,8 Juta Akseptor

Editor: willy Widianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Kepala BKKBN, Sundoyo(kiri) dan Asisten Teritorial KSAD, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo(kanan) saat memukul gong dalam puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis(26/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Peringatan puncak Hari Kontrasepsi Sedunia digelar di Temanggung, Jawa Tengah. Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN, Martin Suanta menyebut capaian pelayanan kontrasepsi Keluarga Berencana(KB) di 34 provinsi melebihi target yang sudah ditetapkan yakni tembus 1.880.577 akseptor.

Baca juga: Gelar Pekan Pelayanan KB Serentak, BKKBN Targetkan 1,4 Juta Akseptor

"Capaian pelayanan kontrasepsi KB di 34 provinsi melebihi target yang sudah ditetapkan yakni 1.880.577 akseptor dari target sekitar 1,4 juta akseptor," kata Martin di Puncak Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis(26/9/2024).

Martin menyebutkan rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia sudah dilakukan sejak tanggal 10 September 2024 dengan mengusung tema 'Sinergi KB dan Air Bersih untuk Indonesia Bebas Stunting'.

Baca juga: BKKBN: Pria yang Vasektomi Masih Bisa Ereksi dan Ejakulasi

Menurut Martin, alasan pemilihan tema tersebut lantaran seluruh pemangku kepentingan dan mitra kerja harus berkolaborasi bekerja bersama memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat atas pentingnya perencanaan keluarga dan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat.

"Pentingnya perencanaan dan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat meningkatkan kualitas dan pencakupan alat kontrasepsi. Sehingga menghasilkan keluarga yang berkualitas dan bebas stunting," kata Martin.

Meski begitu lanjut Martin angka kebutuhan KB yang tidak terpenuhi atau unmet need di Indonesia masih sangat tinggi. Angkanya yakni 11,5 persen pada tahun 2023 atau kurang dari target nasional sebesar 7,7 persen.

Selain itu kata dia penggunaan kontrasepsi modern (modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) walaupun sudah menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun, namun pada tahun 2023 capaiannya 60,4 persen, masih di bawah target 62,93 persen.

Baca juga: BKKBN Kembangkan Program Sekolah Siaga Kependudukan

Untuk itu ia berharap rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan pada Hari Kontrasepsi Sedunia dapat memberikan daya ungkit bagi peningkatan capaian pelayanan KB serta terciptanya masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi terhadap alat kontrasepsi.

Sementara itu dalam rangkaian Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN bersama TNI AD bekerjasama meluncurkan sumur bor di Desa Gandon, Kecamatan Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah. Total sumber air lainnya di Temanggung ada 29 titik. Melalui program TNI AD Manunggal Air tersebut juga sudah diluncurkan 2.815 sumber air di seluruh Indonesia.

"Pemenuhan sumber air bersih bisa untuk ketahanan pangan kita harapkan bisa meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sampai saat ini sudah ada sumber air di 2.815 titik di seluruh Indonesia dengan tiga metode yang dilakukan yakni sumur bor, pipanisasi dan hidranisasi," kata Asisten Teritorial KASAD, Mayjen Joko Hadi Susilo.

Baca juga: Gandeng Kemenkes dan BKKBN, IBI Gelar Bakti Sosial Pelayanan Keluarga Berencana

Plt Kepala BKKBN, Sundoyo juga mengatakan bahwa Hari Kontrasepsi Sedunia adalah momentum yang paling bagus untuk mendorong keluarga yang berkualitas. Keluarga yang berkualitas ini katanya tentu harus juga didorong dari berbagai hal, termasuk juga penyediaan air bersih.

Baca juga: TNI AD akan Rehabilitasi Markas,Bangun Rumah Prajurit dari Penggantian Aset yang Dipakai Pemerintah

"Dan alhamdulillah salah satu program dari Pak KASAD adalah Manunggal Air Bersih. Ini yang kita coba juga dorong berkolaborasi antara BKKBN dengan TNI Angkatan Darat. Dan hari ini adalah disatukan antara peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dengan peresmian air bersih. Seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Aster bahwa penyediaan air bersih memang adalah yang pertama untuk menyediakan air yang layak konsumsi bagi keluarga. Tetapi di lain pihak juga bisa digunakan untuk pertanian, sehingga kalau yang selama ini petani-petani yang ada di daerah-daerah yang mendapatkan sumber air bersih itu satu tahun hanya bisa panen satu kali, itu bisa dua sampai dengan tiga kali," kata Sundoyo.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini