News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

CISDI Soroti Anggaran Program Kesehatan Prabowo-Gibran yang 'Jumbo'

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden terpilih RI periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyempatkan berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, China, Selasa (2/4/2024).Center for Indonesia's Strategic Development Initiative (CISDI) menyoroti besarnya anggaran program kesehatan Pemerintahan Prabowo-Gibran seperti program makan bergizi gratis (MGB), skrining kesehatan hingga peningkatan kualitas RS.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Center for Indonesia's Strategic Development Initiative (CISDI) menyoroti besarnya anggaran program kesehatan Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dengan angka mencapai puluhan triliun, presiden asal Partai Gerindra itu memasang sejumlah program prioritas.

Seperti program makan bergizi gratis (MGB), skrining kesehatan hingga peningkatan kualitas RS.

Founder dan CEO CISDI Diah Satyani membeberkan, anggaran Rp 71 triliun untuk MGB, pemeriksaan kesehatan gratis
Rp 3,2 triliun, peningkatan rumah sakit tipe D menjadi tipe C Rp 1,8 triliun dan penuntasan tuberkulosis Rp 8 triliun. 

"Dari segi inovasi, keempat program prioritas kesehatan Prabowo-Gibran sebenarnya bukan program yang benar-benar baru," ungkap dia. 

Pihaknya mendorong peningkatan kualitas perencanaan dan tata kelola program kesehatan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pemerintah harus memastikan belanja kesehatan berorientasi pada kebutuhan layanan kesehatan primer. 

Penguatan tata kelola BPJS Kesehatan diperlukan, guna menjadikannya sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk menentukan paket manfaat sekaligus penjamin kualitas layanan.

Dari sudut pandang pembangunan kesehatan, masuknya program kesehatan sebagai program prioritas merupakan satu momentum kebijakan yang penting.

“Kami meyakini tidak ada program yang dapat menjadi solusi tunggal dalam mengatasi masalah kesehatan. Program-program kesehatan prioritas tidak bisa berdiri sendiri dan perlu diintegrasikan dengan penguatan sistem kesehatan,” tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini