News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 sampai 10 Persen dari Populasi Orang Dewasa di Indonesia Derita Wasir, Apakah Harus Operasi? 

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penderita wasir atau ambeien.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Merujuk data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 5-10 persen populasi orang dewasa di Indonesia menderita wasir. 

Penyakit ini terutama dialami oleh mereka yang berusia 30 tahun ke atas.

Baca juga: 10 Tahun Beroperasi Klinik Vena Wasir Center Sudah Bantu 6.000 Pasien di Seluruh Indonesia

Wasir lebih berisiko tinggi terjadi pada lansia, orang dengan pola makan rendah serat, dan mereka yang memiliki gaya hidup kurang aktif. 

Selain itu, kelompok wanita hamil serta pekerja kantoran atau pengemudi yang duduk terlalu lama juga rentan mengalami kondisi ini.

Wasir merupakan kondisi umum yang sering terjadi di Indonesia.

Wasir sering kali ditakuti oleh masyarakat karena dianggap harus ditangani dengan operasi yang menyakitkan dan membutuhkan pemulihan lama.

Pasien seringkali datang berobat ketika sudah mengalami gejala berat. 

Gejala yang sering ditemukan pada pasien wasir seperti gatal dan nyeri pada daerah anus, dan bahkan bisa sampai mengeluarkan darah saat defekasi. 

Hemorrhoid/penyakit wasir (dok. Midwest Hemorrhoid Treatment Center  )

Apabila dibiarkan, benjolan semakin lama akan membesar dan tidak bisa masuk kembali ke anus bahkan sampai terjadi perdarahan.

Wasir mirip dengan varises, dapat berkembang di dalam rektum, yang disebut wasir internal.

 Wasir juga dapat berkembang di bawah kulit di sekitar anus, yang disebut wasir eksternal.

Benarkah penanganan wasir harus melalui tindakan operasi?

Spesialis Bedah Klinik Utama DR. Indrajana
dr. Christian Sumilat, Sp. B, mengatakan, teknik penanganan wasir dengan metode konvensional seperti hemoroidektomi yaitu prosedur pembedahan umum dengan melakukan sayatan untuk pengangkatan wasir.

Hal ini akan menimbulkan nyeri serta penyembuhan yang lebih lama sehingga otomatis akan mengganggu aktivitas pasien hingga 4-6 minggu.

Namun seiring berkembang teknologi, kini menangani wasir dapat dilakukan dengan metode laser yang minim risiko dan tanpa memerlukan rawat inap.

Pasien bahkan dapat langsung melanjutkan aktivitas sehari-hari setelah menjalani prosedur.

"Metode laser ini memberikan kenyamanan lebih bagi pasien karena rasa sakit yang dirasakan jauh lebih minimal dibandingkan metode tradisional,” jelasnya.

Pihaknya memberikan solusi yang holistik (one-stop-solution), bagi pasien dengan berbagai keluhan mulai dari diagnosis, perawatan, hingga rehabilitasi penyembuhan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini