Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengumumkan hasil uji sampel anggur shine muscat di Indonesia.
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengambilan sampel anggur shine muscat di beberapa wilayah khususnya entry point (titik masuk) seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan.
Baca juga: Cek Kosmetik Anda! BPOM Tetapkan Batas Aman Cemaran Seperti Mikroba dan Logam Berat
Sampel anggur itu dibawa ke laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) BPOM untuk diuji dengan parameter uji residu pestisida Chlorpyrifos menggunakan metode Gas Chromatography Tandem Mass Spectrometry (GC-MS/MS) (LOD 0.02 ug/kg/LOQ 0.07 ug/kg).
"Hasilnya menunjukkan tidak terdeteksi adanya residu pestisida Chlorpyrifos," ungkap dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Sebelum melakukan uji sampel, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Indonesia.
Baca juga: Bapanas: Anggur Shine Muscat Beredar di Indonesia Aman, Tak Ada Senyawa Berbahaya
Pihaknya mengingatkan pelaku usaha termasuk importir, distributor, dan pengecer untuk selalu mematuhi peraturan/standar keamanan pangan yang telah ditetapkan serta menjaga dan memastikan agar pangan yang diedarkan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
"Pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar akan kami tindak tegas sesuai peraturan yang berlaku," tegas dia.
Sebelumnya heboh pemberitaan tentang temuan residu pestisida yang melebihi tingkat yang diizinkan pada anggur shine muscat yang beredar di Thailand yang dilakukan 2 organisasi non pemerintah (Thailand Pesticide Alert Network/Thai-PAN) dan Dewan Konsumen Thailand/TCC).
Kejadian itu membuat negara di wilayah Asia Tenggara lainnya khawatir.
Malaysia dan Indonesia pun langsung melakukan uji sampel untuk memastikan keamanan anggur impor tersebut.