Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Untuk kamu penggemar makanan rasa asin, sebaiknya perlu mulai berhati-hati.
Karena, mengonsumsi garam berlebihan bisa memicu munculnya masalah kesehatan. Tak hanya darah tinggi, kebiasaan ini memicu batu ginjal.
Baca juga: Impor Garam Bakal Dilarang, Pelaku Industri Harap Produksi Petambak Lokal Bisa Penuhi Spesifikasi
Saat mengalami masalah baru ginjal, biasanya pasien akan merasakan nyeri yang hebat di punggung atau perut bawah.
Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Permata Hijau dr. Alberth Ivan Parasian Sp.U pun menjelaskan alasan kenapa konsumsi makanan tinggi garam bisa memunculkan batu ginjal.
Nyatanya, mengonsumsi garam berlebih dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine.
"Banyak makan garam atau makanan asin, membuat (kadar) natrium di dalam tubuh naik. Sehingga ginjal dipaksa mengeluarkan kalsium untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Kalsium dikeluarkan urine," ungkapnya pada diskusi media di Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Kalsium pun lambat-laun menumpuk pada urine.
Baca juga: Dokter Ingatkan Pentingnya Pemeriksaan Dini Organ di Rongga Perut, Hindari Batu Ginjal hingga Tumor
Di urine, kalsium berpotensi berdekatan dengan oksalat.
Oksalat sendiri adalah senyawa organik yang ditemukan di dalam berbagai tumbuhan.
Seperti kacang-kacangan, teh hitam, cokelat dan sebagainya.
Selain itu, oksalat juga terjadi secara alami di dalam tubuh manusia dan diproduksi sebagai limbah oleh tubuh.
Ketika kalsium berdekatan hingga bergabung dengan oksalat di dalam urine, maka terbentuklah kristal.
"Awalnya (berupa) serpihan. Lama-lama menjadi padat dan berubah menjadi batu. Ketika turun ke (saluran kemih), baru muncul keluhan," paparnya.
Oleh karena itu, ia menganjurkan agar masyarakat tidak mengonsumsi makanan tinggi yang mengandung tinggi natrium.
Terakhir, ia juga menganjurkan pada masyarakat untuk membatasi konsumsi garam.
"Dibatasi setidaknya 3-5 gram garam per hari," tutupnya.