News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berapa Lama HIV Berubah Menjadi AIDS? Begini Penjelasan Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Virus HIV - Selama ini masyarakat masih bingung membedakan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). 

 Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama ini masyarakat masih bingung membedakan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). 

Padahal keduanya memiliki perbedaan. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Sedangkan AIDS adalah kondisi ketika HIV sudah pada tahap infeksi akhir dan sistem kekebalan tubuh rusak parah. 

Lantas, berapa lama HIV bisa berubah menjadi AIDS? 

Terkait hal ini, Dokter spesialis penyakit dalam dr Ahmad Akbar Sp PD pun beri penjelasan. 

Baca juga: Virus HIV Bisa Menular Lewat Keringat? Begini Penjelasan Dokter

Ia mengungkapkan jika ada beberapa tahapan dari awal seseorang terinfeksi HIV. 

"Misalnya, gejala awal-awal di 2-4 minggu itu muncul hanya seperti orang serangan flu biasa. Jadi kayak pegal, demam, atau ada demam tinggi yang tidak tahu penyebabnya," ungkap dr Ahmad pada siaran sehat yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan secara virtual, Selasa (3/12/2024).

Gejala lain yang muncul adalah ditemukannya pembesaran kelenjar getah bening yang cukup banyak pada tubuh.

Jika mengalami gejala di atas, masyarakat dianjurkan untuk langsung memeriksakan  diri ke dokter. Agar bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai. 

Sedangkan untuk menjadi HIV ke AIDS, dr Ahmad menjelaskan butuh waktu yang tidak sebentar. 

"Butuh waktu tahunan, itu bisa sampai 10 tahun. Bisa sampai tidak ada gejala, tergantung dari imunitas dari tubuh pasiennya sendiri," paparnya.

"Tapi yang jelas bisa 3-10 tahun, baru muncul AIDS, tergantung dari imunitas tubuh pasien, replikasi virusnya itu sangat tinggi atau tidak, dan sel CD4 yang rendah," sambungannya. 

Sebagai informasi, Sel CD4 adalah sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. 

Sel CD4 membantu mengidentifikasi dan menghancurkan patogen penyebab infeksi, seperti jamur, bakteri, dan virus. 

Menurut dr Ahmad, HIV yang berubah menjadi AIDS dikarenakan pasien tidak mendapatkan pengobatan yang baik. 

Kalau pun sudah melakukan pengobatan, pasien tidak mengonsumsi obat dengan benar. 

Ia pun mengimbau pada masyarakat yang mendapati gejala di atas  untuk melakukan cek virus HIV. 

Terutama jika termasuk dalam kelompok berisiko. Karena, kondisinya sudah dinyatakan terlambat jika HIV terlanjur menjadi AIDS. 

Kalau sudah mengalami keparahan, pasien tidak dapat langsung saat diberikan obat antiretroviral (ARV).

Karena dokter harus mengobati berbagai penyakit yang terlanjur sudah muncul. Seperti Tuberkolosis, Hepatitis, infeksi paru-paru dan sebagainya. 

"Nah itu harus diobatin dulu baru masuk ke ARV-nya. Tapi kalau tahap-tahap awal, kondisi masih bagus, fit, kita beri pengobatan dengan ARV lebih awal, maka akan lebih baik," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini