News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Festival Budaya Jemparingan, Klaten Rebut Piala HB 2019

Editor: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta kelompok anak-anal asal Bali merebut Juara dalam gelaran Festival Budaya Jemparingan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY didukung oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pelaksana teknis Kampung Wisata Budaya Langenastran dan Paseduluran Jemparingan Langenastro, Yogyakarta yang berlangsung pada Sabtu (28/09/2019).

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Paguyuban Jemparingan “Kridho Senopati” berhasil meraih gelar juara umum Festival Wisata Budaya Jemparingan (panahan tradisional) di Alun-alun Kidul Yogyakarta, yang diikuti sekitar 500 peserta dari 55 paguyuban yang berasal dari Bali, Madura dan Se-Jawa. Paguyuban yang berasal dari Wedi, Klaten, Jawa Tengah berhak atas piala HB (Hamengkubuwono) Tahun 2019 dan sementara Juara Kelompok Anak-anak Invitasi Jemparingan kali ini direbut oleh Bali.

Gladhen (latih tanding) tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY didukung oleh Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pelaksana teknis Kampung Wisata Budaya Langenastran dan Paseduluran Jemparingan Langenastro, Yogyakarta yang berlangsung pada Sabtu (28/09/2019).

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Pelaksana Sunu Raharjo mengatakan, tujuan gladhen jemparingan itu untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional, termasuk “jegulan” (jemparingan Mataram lama), di kalangan masyarakat, khususnya bagi anak-anak.

Paguyuban Jemparingan, Kridho Senopati dari Wedi, Klaten, Jawa Tengah meraih Juara Umum Invitasi Jemparingan Piala HB Tahun 2019. (TRIBUNNEWS.COM/IST)

“Selain itu, tujuan gladhen adalah mendukung upaya Dinas Pariwisata DIY untuk menjadikan gladhen jemparingan sebagai salah satu produk wisata budaya yang lebih atraktif,” ujar Sunu Raharjo.

Acara dibuka oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yang diwakilkan oleh Paniradya Pati Pemda DIY Beni Suharsono. Dalam sambutan yang dibacakan Beni Suharsono, Gubernur DIY mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung event diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata DIY itu. Tujuan dari gladhen jemparingan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan generasi muda terhadap olah gerak, olah rasa, dan olah seni, yaitu jemparingan.

“Gladhen jemparingan merupakan tradisi dan budaya peninggalan leluhur yang harus dilestarikan oleh masyarakat, termasuk generasi muda,” ujar Sri Sultan HB X.

Peserta Festival Budaya Jemparingan (FBJ) panahan tradisional terlihat serius untuk membidik sasarannya dalam gelaran Piala FBJ HB X 2019. (TRIBUNNEWS.COM/IST)

Humas Panitia, Y Sri Susilo menambahkan, bladhen jemparingan berlangsung dalam 20 rambahan (putaran/ronde). Setiap rambahan peserta melepaskan empat jemparing (anak panah). Hasil gladhen tampil sebagai juara umum Paguyuban Jemparingan (PJ) Kridho Senopati dari Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Paguyuban jemparingan dari Kabupaten Klaten tersebut memperoleh Piala Bergilir HB, trofi tetap, uang pembinaan, dan TV LED.

Untuk kelompok dewasa putra sebagai paling titis (juara 1) adalah Kuswantoro dari PJ “Kridho Senopati”. Selanjutnya untuk paling titis (juara 1) kelompok dewasa putri adalah Khusnul dari PJKM. 

Untuk kategori kategori dewasa dan anak-anak, diambil titis 1, titis 2, dan titis 3. Masing-masing diberikan trofi tetap dan uang pembinaan. “Doorprize berupa TV LED dan telepon genggam masing-masing sebanyak tiga unit juga diberikan kepada peserta,” ujar Sri Susilo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini