Liga Pekerja Indonesia (Lipesia) Zona Provinsi Sulawesi Barat resmi bergulir. Lipesia zona inipun melengkapi zona provinsi lain yang terlebih dulu telah bergulir untuk turut memperebukan Piala Presiden Joko Widodo.
“Ini merupakan momen penting bangkitnya kembali sepakbola pekerja/buruh yang telah lama vakum. Momen ini tentu saja dapat memberikan harapan bagi atlit sepakbola untuk tetap berkarir dan berkarya dalam industri sepakbola,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat membuka Lipesia Zona Provinsi Sulawesi Barat di Stadion Sport Center, Polewali Mandar pada hari Rabu (14/2/2018).
Hadir dalam acara ini Muhamin Iskandar mantan Menakertrans yang merupakan inisiator Lipeaia, Sekda Provinsi Sulawesi Barat, Bupati Polman, dan Kadisnaker Prov. Sulawesi Barat dan Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Haiyani Rumondang.
Menurut Menteri Hanif, penyelenggaraan Lipesia terinspirasi dari Galakarya yang pernah populer pada era 1970-an dan 1980-an. Galakarya saat itu banyak melahirkan pemain-pemain sepak bola yang ikut memperkuat tim nasional seperti Ronny Pattinasarani, Rully Nere, Anjas Asmara dan Andi Lala.
Menteri Hanif pun berharap, penyelenggaraan Lipesia tidak hanya menjadi wahana untuk membangkitkan semangat kebersamaan antar pekerja dan meningkatkan kualitas hubungan industrial, tapi juga dapat melahirkan atlet sepak bola nasional seperti yang pernah terjadi pada Liga Sepakbola Karyawan (Galakarya).
“Selain untuk memperkuat iklim kondusif di lingkungan perusahaan, saya berharap Lipesia dapat melahirkan atlet sepak bola potensial dari kalangan pekerja,” kata Menteri Hanif melanjutkan.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Lipesia merupakan sebuah kegiatan yang sengaja diadakan untuk menyambut Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2018. Diharapkan dengan mengisi May Day dengan berbagai kegiatan positif semacam Lipesia, pekerja, pengusaha dan pemerintah dapat menikmati suasana May Day yang penuh kegembiraan, damai dan positif.
“Diharapkan melalui berbagai kegiatan positif seperti Lipesia, buruh tidak hanya berdemo saat memperingati Hari Buruh Internasional. Untuk itu, Kemnaker mendukung berbagai kegiatan positif yang dilakukan untuk merayakan May Day baik sebelum dan setelah May Day,” kata Menaker menambahkan.
Lipesia diresmikan pertama kali di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/12/2017). Selain mendapatkan piala bergilir Presiden, para juara liga juga berhak mengantongi uang pembinaan. Hadiah ini yang diberikan kepada Juara I Liga. Kepada Juara I, Juara II, Juara III, dan Juara IV, disamping itu juga akan diberikan penghargaan kepada pemain dengan kategori Top Scorer, Best Player, dan Best Goalkeeper.
Menakerpun menegaskan, Lipesia tidak akan membebani perusahaan. Menurutnya, keikutsertaan dalam kompetisi ini justru bagian dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dari pekerja dan perusahaan. Yakni hubungan industrial konduaif dan produktif.
“Lipesia ini juga jadi salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan industrial lebih produktif dan kondusif perusahaan,” ujar Menteri Hanif.
Sementara itu, inisiator Lipesia, Muhaimin Iskandar, menambahkan bahwa Lipesia dapat menciptakan hubungan yang realistis, lebih manusiawi, terintegrasi, kekeluargaan dan sportivitas khususnya bagi pekerja yang mayoritas menggemari olahraga sepakbola.
“Digelarnya Lipesia merupakan tonggak sejarah olahraga bagi para pekerja dan pengusaha,” kata Muhaimin yang juga menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (Menakertrans) Periode 2009 – 2014.
Melalui Lipesia ini, ia juga diharapkan hubungan industrial dibangun tidak melalui melalui gaya induatrial tapi juga bisa dibangun secara sangat efektif melalui olahraga.
“Moga-moga inisiasi Lipesia yang digarap oleh Menaker dan Menpora dan ditopang oleh seluruh stakeholder ketenagakerjaan mampu memberikan kemajuan besar bagi Indonesia,” kata lelaki yang akrab disapa Cak Imin tersebut. (*)