Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merespon gempa bumi yang terjadi secara fluktiatif di Lombok Utara sejak akhir Juli lalu. Langkah cepat ini dilakukan dengan mengirim Satuan Tugas (Satgas) Siaga Bencana untuk melihat kondisi secara langsung di lapangan dan memastikan kebutuhan sektor ESDM tetap terpenuhi.
Satgas Siaga Bencana ini dipimpin oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Satry Nugraha didampingi Sekretaris Jendral Dewan Energi Nasional (DENI) Saleh Abdurrahman dan Kepala Biro Umum Kementerian ESDM Endang Sutisna.
Satry menjelaskan, kegiatan ini adalah arahan langsung dari Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk membantu korban gempa bumi.
“Sesuai instruksi Menteri Jonan agar berkoordinasi dengan stakeholder ESDM yang tergerak hatinya menolong saudara-saudara yang terkena musibah,” ungkap Satry.
Hal pertama yang dilakukan Satgas Siaga Bencana di lapangan adalah mengecek kebutuhan sektor ESDM, dimulai dari Bahan Bakar Minyak (BBM), kondisi kelistrikan, air bersih, hingga mengecek kelancaran pendistribusian paket bantuan.
Mereka berkoordinasi Dinas ESDM Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar semua bantuan berjalan tepat. Koordinasi ini dilakukan atas pemahaman atas lokasi pengungsian korban hingga paket bantuan tidak salah sasaran. Apalagi, BNPB ditunjuk sebagai ketua tim nasional penanggulangan bencana. "Kami jadikan mereka sebagai tempat transit bantuan sebelum disalurkan tiba di Lombok," jelas Satry.
Paket bantuan diterima secara simbolis oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB Muhammad Husni dan Deputi I BNPB Bernadus Wisnu Widjaja.
"Paket bantuan tersebut selain berupa bantuan pasokan energi dan tim rescue, juga mencakup kebutuhan sehari-hari, seperti selimut, terpal, peralatan dan tenaga medis juga makanan sehari-hari. Yang diperlukan masyarakat pastinya. Intinya, pasokan energi tersedia dengan baik," pungkas Satry. (*)