Tingginya potensi dari MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), membuat Kementerian Pariwisata serius menggarap sektor ini. Salah satu dengan mengikuti pameran Incentive Travel & Convention, Meeting Asia (IT&CMA) 2018, di Bangkok Convention Centre, Thailand, 18 – 20 September 2018.
IT&CMA adalah salah satu pameran strategis yang bisa mendongkrak sektor MICE. Pasalnya, IT&CMA merupakan pameran MICE terbesar di Asia Pasifik. Pameran ini telah dimulai sejak tahun 1993.
Selain itu, IT&CMA juga dilengkapi dengan platform khusus untuk memenuhi kepentingan sellers dan buyers. Platform ini bisa menemukan dan merancang pertemuan yang relevan dan dinamis.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, sangat antusias menanggapi keikutsertaan Wonderful Indonesia di ajang ini.
“Melalui pameran IT&CMA, diharapkan akan banyak terjalin kontrak bisnis antara sellers Indonesia dengan buyers Se-Asia Pasfik," ujar Ni Wayan Giri Adnyani, yang diamini oleh Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Iyung Masruroh, Sabtu (15/9).
Dijelaskannya, Kemenpar akan membawa 10 Industri TA/TO/Akomodasi/Atraksi Wisata untuk berpartisipasi di IT&CMA. “Mereka berasal dari Jakarta, Lampung, Jawa Timur, Yogyakarta dan Bali," terangnya.
Wonderful Indonesia akan tampil all out. Ini terlihat dari paviliun seluas 60 m2 yang akan menjadi home base para sellers Indonesia. Booth pun akan dirancang seatraktif mungkin. Hingga, mampu menarik minat para buyers.
Untuk lebih menegaskan nuansa nusantara, keharuman kopi siap disuguhkan. Kopi ditampilkan karena Indonesia dikenal sebagai salah satu surga kopi dunia.
"Selain menjadi pusat pelayanan informasi pariwisata, paviliun Wonderful Indonesia juga akan menjadi etalase berbagai keunggulan pariwisata Indonesia. Untuk itu kami juga menghadirkan kopi terbaik Indonesia," timpal Masruroh.
Menteri Pariwisata menyambut positif keikut sertaan Indonesia di ajang IT&CMA 2018. Sebab, Indonesia dengan segala kekuatan yang dimiliki, sangat potensial bagi wisata MICE.
Indonesia tidak hanya memiliki convention centre atau hall-hall besar yang menjadi sarat utama untuk wisata MICE, tapi juga punya kekuatan budaya dan alam yang dapat menjadi kekuatan pendukung bagi wisata MICE.
"Banyak pihak mulai melirik destinasi MICE di Indonesia. Karena punya alam yang indah, dan paket yang menarik dengan kombinasi aktivitas MICE dan tourism. Makanya Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF Oktober nanti. Ini peluang yang harus bisa kita kembangkan," ujar Menpar Arief Yahya.
Bicara soal wisata MICE, Menpar menjelaskan data International Congress and Convention Association (ICCA) 2015 masih menempatkan Indonesia di rangking 43 dunia dengan 78 pertemuan (meetings).
"Kita akan terus tingkatkan hingga mencapai 119 event di 2019. MICE itu market-nya besar, spread atau spendingnya besar, dan sustainabilitasnya juga besar,” kata Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom itu. (*)