News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warisan Kota Tua dan Pantai Destinasi Terbaik Festival Barongsai 2019

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Festival Barongsai 2019 digelar 26-27 April. Venuenya ada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Kawasan tersebut terkoneksi langsung dengan beberapa destinasi, seperti Kota Tua Tanjung Balai.

Warna eksotis budaya dan alam ditawarkan Festival Barongsai 2019 Karimun. Wisatawan bisa merasakan kehangatan kota tua segarnya hawa pantai sekaligus. Kawasan ini menjadi favorit ‘nongkrong’ wisatawan Singapura dan Malaysia.

Festival Barongsai 2019 digelar 26-27 April. Venuenya ada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Kawasan tersebut terkoneksi langsung dengan beberapa destinasi, seperti Kota Tua Tanjung Balai.

Situsnya berada di Jalan Trikora dan Jalan Nusantara. Di kawasan ini banyak berjejer bangunan tua, bahkan ada yang dibuat tahun 1925.

Arsitekturnya sangat khas. Mencerminkan era kolonial. Perpaduan antara gaya dari Eropa, Tionghoa, dan Melayu. Nuansa tempo dulu pun semakin terasa dengan pola jalan beserta luasannya. Kawasan tersebut semakin hangat dengan rapatnya bangunan. Rata-rata lantai 2 bangunan tua menjorok di atas trotoar dan berbatasan langsung dengan jalan.

“Tanjung Balai Karimun ini sangat khas. Tata kota dan bangunannya sangat klasik. Bagi para penikmat fotografi, maka kawasan ini adalah destinasi terbaik. Ada banyak obyek klasik yang bisa dieksplorasi dan semuanya masih otentik. Jadi, saat berada di Festival Barongsai pastikan luangkan waktu ke wilayah tersebut,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Sabtu (27/4).

Festival Barongsai 2019 digelar 26-27 April. Venuenya ada di Panggung Rakyat Puteri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Kawasan tersebut terkoneksi langsung dengan beberapa destinasi, seperti Kota Tua Tanjung Balai.


Kota Tua Tanjung Balai pun semakin hangat. Sebab, kawasan ini menjadi situs kopi khas Karimun. Ada banyak gerai kopi di sini, namun yang tertua adalah Kopi Botan.

Kopi Botan sebenarnya bernama Kedai Kopi Simpang Jaya. Berada di Jalan Trikora, kedai tersebut sudah beroperasi sejak 1947. Kini kedai ini dikelola oleh generasi ke-3. Meski demikian, Kopi Botan tetap mempertahankan cita rasanya.

“Kami menyajikan beragam kopi. Kalau dahulu, kopi diolah sendiri. Tapi, sekarang kopi dipasok khusus karena faktor ketersediaan lahan. Kami hanya meraciknya sesuai dengan cita rasa khas Kopi Botan. Dan, keberadaan Festival Barongsai membuat kedai semakin ramai. Ada banyak peserta Festival Barongsai yang ngopi di sini,” jelas Pemilik Kedai Kopi Botan Dudi ‘Botan’ Hartono.

Diolah dari Kopi Bubuk Karimun Spesial, ada beragam varian yang ditawarkan. Para pengunjung bisa memesan kopi susu dan kopi hitam (kopi O). Selain harum dan nikmat, harganya ramah Rp5 Ribu per cangkir.

Kopi Botan juga menyediakan alternatif minuman Teh Tarik dan Teh Susu. Selain kopi, Botan ternyata menawarkan pesona dari Roti Bakar dan Roti Goreng Telurnya.

“Kota Tua tersebut merupakan destinasi lengkap. Menyeruput kopi sambil duduk di kawasan ini tentu sangat mengasyikan. Suasananya sangat khas. Silahkan datang ke kawasan tersebut bila berkunjung ke Karimun. Silahkan coba kenikmatan kopi dan kuliner khas Botan,” kata Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati.

Kekuatan dari Roti Bakar dan Roti Goreng Telur adalah selainya. Menyebutnya sebagai Selai Srikaya, Kopi Botan ternyata mengolahnya sendiri.

Meski namanya seperti itu, namun bahan baku selainya tidak memakai Buah Srikaya. Bahan baku utamanya hanya Gula Pasir, Santan, dan Telor. Dengan treatment khusus, bahan-bahan tersebut diolah hingga rasanya khas seperti Buah Srikaya.

Resep dari Selai Srikaya tersebut didapat dari Belanda. Sebab, leluhur dari Kopi Botan dipekerjakan oleh Belanda waktu itu sebagai juru masaknya.

Dengan kekuatannya, Kopi Botan menjadi rujukan wisatawan asal Singapura dan Malaysia. Kopi Botan juga menjual Selai Srikayanya dengan harga mulai Rp30 Ribu. Selai tersebut juga kerap dibawa sebagai cenderamata ke Mesir dan Timur Tegah.

“Destinasi Karimun selalu mengesankan. Ada banyak experience yang bisa dinikmati oleh wisatawan bila datang ke sana. Kawasan Kota Tua ini memang sangat instagramable. Ada banyak spot yang bisa digunakan untuk selfie. Suasananya khas, apalagi ada daya tarik kopi,” jelas Kabid Pengembangan Pemasaran Area II Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Trindiana M Tikupasang.

Selain Kota Tua, Karimun juga kental dengan nuansa wisata bahari. Pantai Pelawan adalah rekomendasi terbaik menikmati pantai Karimun. Pantainya punya pasir khas dengan batuan granit di kedua sisi luar.

Pengunjung bisa berenang di sini karena ombaknya tenang. Setiap pekannya jumlah wisatawan minimal 1.000 orang. Kawasan ini juga favorit bagi wisatawan Singapura dan Malaysia.

“Karimun identik dengan pantainya, tapi destinasi ini banyak memiliki sisi lain yang menarik dan unik. Aksesibilitas dan amenitasnya juga sangat bagus. Karimun secara umum juga menjadi destinasi utama wisatawan Singapura dan Malaysia. Silahkan datang langsung ke Karimun dan nikmati experience luar biasa di sini,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini