TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kehadiran Toko Tani Indonesia (TTI) saat ini sudah semakin dikenal oleh masyarakat sebagai penyedia pangan murah berkualitas. Tidak terkecuali di Provinsi Papua.
Pada hari Selasa (19/11/2019) dilakukan launching TTIC di Ruko Klasis Port Numbay Jayapura, Provinsi paling timur Indonesia ini. TTIC Papua menjadi TTIC ke-32 di Indonesia untuk melayani masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya dalam memperoleh bahan pangan murah dan terjangkau.
Inti Pertiwi, Kepala Bidang Distribusi Pangan BKP Kementan yang hadir dalam launching tersebut menyampaikan bahwa TTIC harus terus menjaga ketersediaan komoditas pangan di TTIC terutama menjelang hari besar keagamaan seperti natal dan tahun baru.
Baca: Ekspor 60 Ton Porang, Mentan SYL Ajak Petani dan Eksportir Millenial Bergabung
“Di TTIC, harga semua komoditas pangan yg dijual berada di bawah harga pasar, sehingga masyarakat dapat memperoleh pangan dengan harga yang wajar dan terjangkau”, kata Inti.
Beberapa komoditas pangan yang dijual seperti telur harganya Rp. 58.000/rak (2 kg), jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pasar 68.000 - 70.000/rak. Bawang merah Rp. 40.000/kg, sedangkan harga pasar 65.000/kg.
Baca: Kementan Kembangkan Family Farming untuk Atasi Daerah Rentan Rawan Pangan
Cabai rawit merah dibanderol dengan harga 68.000/kg, sementara harga pasar 75.000-80.000/kg. Beras sebagai komoditas pangan yg dihasilkan oleh Gapoktan binaan Dinas Ketahanan Pangan sebagai pelaksana kegiatan PUPM TTI dijual seharga 9.000/kg sedangkan di pasar 12.000 - 13.000/kg.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri yang dihubungi secara terpisah menyatakan, total omset yang diperoleh TTIC sejak tahun 2017 hingga saat ini mencapai 59,7 miliar rupiah.
Baca: Kementan Akan Tegas Melawan Usaha Alih Fungsi Lahan Pertanian
Ia juga menambahkan bahwa Kementan saat ini memberikan fasilitas ke daerah untuk mendukung kelancaran distribusi pangan berupa kendaraan dan cold storage.
“Tahun ini kita menyerahkan 17 unit mobil TTIC kepada 17 provinsi, dan 18 unit coldstorage untuk 8 provinsi", ujar Risfaheri.
Risfaheri juga mengharapkan bahwa adanya TTIC Papua dapat memperkuat upaya pemerintah untuk mengamankan pasokan dan harga pangan jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Baca: Mentan SYL Beri Nama Varietas Anggur Baru Jan Ethes SP1
Anggota DPRP Papua, Herlin Beatrix Monim yang hadir dalam launching tersebut menunjukkan apresiasi dan dukungannya terhadap keberadaan TTIC di Provinsi Papua. Ia mengemukakan bahwa dengan berdirinya TTIC di Papua menjadi berkat bagi petani sehingga mendapatkan harga jual yang wajar serta memudahkan konsumen mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga di bawah pasar.
”Rantai pasok dari petani ke konsumen sangat panjang. Dengan adanya TTIC ini dapat memotong rantai pasok sehingga menguntungkan petani dan konsumen.” ungkap Herlin.
Baca: Fadel Muhammad: Kampus Menjadi Laboratorium Kewirausahaan
Senada dengan Herlin, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tolikara, Latuconsina juga menyambut hangat kehadiran TTIC di Provinsi Papua, karena dapat menampung produk pangan dan menjadi outlet pemasaran komoditas pangan yang berasal dari wilayahnya. (*)