"Saya berdiri di sini menyuarakan 21 juta jiwa disabilitas di seluruh Indonesia dan turut bangga saya berdiri mewakili disabilitas entrepreneurship," ujarnya.
Menurutnya, Thisable Enterprise yang telah dibangun dirinya selama delapan tahun untuk memperjuangkan penyandang disabilitas, tidak dipandang sebelah mata.
"Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi kami dianggap setara, membentuk lingkungan inklusi melalui staf khusus presiden," tuturnya.
Sejak berumur 10 tahun, Angkie Yudistia kehilangan pendengarannya.
Keterbatasan fisik tak menghalangi Angkie untuk menembus batas kemampuannya dalam menggapai impiannya.
Angkie merupakan perempuan disabilitas berpengaruh di Indonesia.
Rekam jejak perempuan kelahiran Medan, 5 Juni 1987 sudah tidak diragukan lagi.
(Tribunnews.com/Inza Maliana)