TRIBUNNEWS.COM - Pertumbuhan PDB sektor pertanian di triwulan I tahun 2020 yang tumbuh 0.02%, menjadi perhatian Kementerian Pertanian. Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi publik Kementan mengatakan berita statistik BPS, menggambarkan kondisi bulan-bulan awal 2020 yang belum memasuki masa panen.
Menurut Kuntoro, memang benar terjadi pergeseran musim tanam dan panen tahun ini, khususnya tanaman pangan sehingga terjadi kontraksi PDB di kuartal I. Namun secara keseluruhan struktur PDB Sektor pertanian tumbuh positif 12,84% (y on y) dibanding triwulan I tahun 2019 yg hanya 12,65%.
"PDB Pertanian adalah 3 besar kontributor bagi PDB di triwulan I 2020, meski hanya tumbuh 0,02%. Saat ini kita mulai masuk masa panen raya komoditas tanaman pangan, karenanya kami optimis sektor pertanian terus berkontribusi besar bagi ekonomi nasional," jelas Kuntoro, Minggu (17/5/2020).
Indikator pada triwulan I saat ini bergerak positif, mengingat musim panen raya tanaman pangan telah tiba, tanaman perkebunan masih bertumbuh, hortikultura masih ada permintaan domestik dan ekspor, dan upah buruh tani meningkat. Meski begitu Kuntoro menekankan dampak pandemi Covid 19 ikut mempengaruhi.
"Saya kira semua sektor akan terpengaruh pandemi. Namun sektor pertanian tidak akan berhenti, karena setiap hari kita masih butuh pangan, demand nya terbuka. Dan petani masih terus produksi. Beberapa komoditas bahkan surplus memicu deflasi," kata Kuntoro.
Karenanya, Mentan Syahrul Yasin Limpo memerintahkan percepatan masa tanam dan pemberian insentif bagi petani sebagai strategi penguatan sektor pertanian pada kuartal II tahun 2020 ini. "Pemerintah ingin terus menjaga tren positif ini, agar petani nyaman dalam usaha pertanian," tutupnya.