TRIBUNNEWS.COM - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Alauddin Makassar Hamdan Juhannis mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di sektor pertanian. Ia menilai, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo banyak mengeluarkan terobosan dan inovasi kreatif yang menjadikan sektor pertanian maju, mandiri dan modern.
"Saya lihat meski di tengah pandemi covid-19, Mentan Syahrul tidak pernah berhenti bergerak demi memastikan ketersediaan pangan nasional. Hal itu dibuktikan sampai detik ini dengan tidak kekurangan bahan pokok," ujar Hamdan saat dihubungi di Makasar, Jumat, 22 Mei 2020.
Menurut Hamdan, inovasi kreatif yang dilakukan itu diantaranya dengan melakukan kerja sama bersama perusahan jasa termasuk start up untuk mengatur sistem distribusi bahan pokok lebih baik. Kemudian Kementan juga dinilai berhasil mengembangkan bermacam benih dan bibut unggul dan terus mendorong mekanisasi sektor pertanian.
"Baru-baru ini bahkan mereka (Kementan) mampu mengambil peran dalam pengembangan antivirus berbahan eukaliptus. Saya kira ini sangat luar biasa," katanya.
Di samping itu, Hamdan memuji, Kementan juga mampu menghadirkan pusat data Agricultural War Room (AWR) yang menjadi solusi terkait akurasi dan validasi data. Inovasi ini, menurutnya terbukti mampu memantau masalah yang mungkin timbul dalam penanganan pangan nasional kedepan.
"AWR adalah inovasi termodern yang pernah dicetuskan oleh Mentan. Kini kita bisa mengetahui potensi lahan yang akan panen dimana, termasuk tingkat produktivitas lahan dan potensi masalah yang mungkin timbul sehingga dapat diantisipasi dan keberhasilan panen pasti akan jauh lebih meningkat," katanya.
Karena itu, Hamdan mengaku optimistis dengan pemanfaatan fasilitas AWR untuk peningkatan produksi nasional. Apalagi AWR juga mampu bekerja secara cepat dan menopang sistem kerja Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada sampai level Kecamatan.
"Hari kni kita memasuki era dimana tiada hari tanpa inovasi di pertanian. Jika terus berlanjut saya yakin kita mampu mencetak produktivitas yang tinggi, unggul dan berkualitas," tutupnya.
Sebagai informasi, capaian sektor pertanian bisa dilihat dari jumlah stok beras yang cukup sampai akhir Juni 2020, dimana diperkirakan mencapai 6,84 juta ton. Sedangkan potensi panen padi bulan Mei 2020 saja bisa mencapai 1,25 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 3,43 juta ton. Kemudian potensi panen padi bulan Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton.
Selanjutnya pemerintah menargetkan luas tanam padi secara nasional pada tahun 2020 minimal 11,66 juta ha yang berpotensi menghasilkan minimal 33,6 juta ton beras. (*)