TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Gorontalo kembali bergeliat untuk mengekpsor jagung sebagai salah satu komoditi unggulan daerah. Ekspor 12 ribu ton jagung itu rencananya dilakukan oleh PT Seger Pangan Sejahtera dengan tujuan Filipina.
“Alhamdulillah untuk tahap awal ada 12 ribu ton, di ekspor dengan dua kapal langsung ke Filipina. Permintaan cukup banyak dan harganya bagus. 276 USD per ton,” terang Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau kesiapan perusahaan yang beralamat di Desa Pongongaila, Kecamatan Pulubula, Kabupaten Gorontalo, Selasa (2/6/2020).
Gubernur Rusli bersyukur meski di tengah pandemi Covid-19 petani jagung tetap produktif. Tercatat hingga April 2020, produksi jagung Gorontalo sebesar 592.767 ton. Berbagai bantuan benih tetap disalurkan kepada petani, jumlahnya ada 106.194 hektare.
“Harga pengambilan jagung dari petani juga terjaga. Kita punya SK harga jagung di petani itu Rp3.150 per kilogram dengan 17 persen kadar air. Perusahaan ini ngambilnya Rp3.300. Makanya ketahanan ekonomi kita cukup baik, meski ada corona seperti sekarang tapi rakyat tetap menanam dan panen jagung,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, selama tahun 2019 lalu Provinsi Gorontalo tidak melakukan ekspor jagung karena harga luar negeri terbilang cukup rendah. Produksi jagung tahun 2019 sebesar 1.820.830 ton lebih banyak dijual antar pulau untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (*)