TRIBUNNEWS.COM - PT. Pos Indonesia (Persero) optimistis penyaluran bantuan sosial Tunai (BST) Tahap III selesai tepat waktu. Direksi PT. Pos mengakui, langkah extraordinary Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengakselerasi distribusi BST.
“Kami optimistis penyaluran BST Tahap III tercapai pada pertengahan Juli. Langkah-langkah akselerasi akan terus kami lakukan bersama-sama dengan Kementerian Sosial. Bapak Mensos Juliari P. Batubara dan jajaran langsung turun tangan membuka jalan bila kami ada kendala dengan pemerintah daerah,” kata Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Ihwan Sutardiyanta, di Jakarta (06/07).
PT Pos optimistis bisa mencapai target, karena berbagai tantangan yang pada Tahap III, berbeda dengan Tahap l dan ll. Menurut Ikhwan Sutardiyanta, pada tahap sebelumnya, distribusi BST masih harus menghadapi regulasi PSBB yang memang membatasi mobilitas.
Kemudian juga karena kerja sama PT Pos dengan Pemda pada masa awal penyaluran masih harus banyak menyesuaikan diri, dan diyakini pada Tahap III sudah lebih saling paham. “Di Tahap III kan sudah tidak ada PSBB. Dan sekarang kan kerja sama dengan Pemda sudah semakin erat sehingga saya yakin sudah lebih mudah saling memahami," katanya.
Selain itu, Ihwan Sutardiyanta juga menyatakan, optimisme PT Pos juga karena pada masa sebelumnya, Mensos Juliari dan seluruh jajaran Kemensos juga telah menempuh langkah-langkah extra-ordinary dalam mengakselerasi distribusi BST.
“Mensos langsung menangani misalnya untuk daerah yang masih rendah distribusinya. Mensos langsung telepon dengan unsur Pemda atau langsung berkoordinasi saat berkunjung ke daerah terkait. Ini dukungan luar bisa bagi kami,” katanya.
Dengan dorongan dan peran besar Kementerian Sosial secara khusus Mensos Juliari P. Batubara dan jajaran Kemensos lainnya, kata Ihwan, PT. Pos yakin target penyaluran akan tercapai pada pertengahan Juli nanti.
Dalam jumpa pers tersebut, PT Pos Indonesia (Persero) juga memaparkan sejumlah terobosan sehingga akselerasi penyaluran BST dapat dilakukan. Di antaranya, Mensos menginstruksikan PT Pos agar memperbanyak loket layanan.
“Sehingga lebih banyak KPM bisa terlayani,” katanya.
PT Pos juga mendekatkan layanan kepada KPM dengan membuka penyaluran melalui komunitas. Antara lain kantor desa, kantor kelurahan, sekolah, dan lainnya yang mendekatkan layanan kepada KPM dan dalam rangka mematuhi protokol kesehatan agar menghindari antrian dan kerumunan.
“Kami juga mengantarkan langsung ke rumah KPM, khususnya kepada KPM yang tidak bisa hadir di Kantor Pos dan Komunitas karena alasan tertentu. Seperti kepada penyandang disabilitas, KPM yang lanjut usia, sakit, dan lokasi KPM yang Jauh untuk mengakses lokasi pembayaran,” katanya.
"PT Pos juga memperpanjang durasi layanan, yakni dari pagi hingga selesai (sampai malam). Bahkan di hari libur kami tetap membuka layanan," katanya.
Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan kelurahan, TKSK, lembaga sosial kemasyarakatan (Karang Taruna, Hansip, dll), Pemerintah Daerah serta unsur aparat pengamanan (Polri dan TNI). “Khusus dengan TNI, kami bekerja sama dengan menambah transporter,” katanya.
Selain Ihwan Sutardiyanta, hadir dalam jumpa pers tersebut Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto. (*)