TRIBUNNEWS.COM, ACEH TAMIANG - Di masa adaptasi kebiasaan baru, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh kembali mengembangkan keterampilan masyarakatnya.
Kali ini, sebanyak 28 warga Aceh Tamiang mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi melalui Skill Development Center (SDC).
Kepala BLK Banda Aceh, Teguh Sulistiyono, mengatakan tujuan digelarnya SDC yakni untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, dan etos kerja peserta pelatihan pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
“Sasaran dari pelatihan hingga siap kerja ini adalah para pencari kerja (pencaker) dan disabilitas di lingkungan Aceh Tamiang, dengan tujuan penciptaan wirausaha baru dan hubungan kerja," kata Teguh di Aula Setdakab Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Selasa (11/8/2020).
Teguh menyatakan, SDC yang merupakan jalinan kerja sama BLK Banda Aceh, Pemda Aceh Tamiang, Pertamina Rantau, dan LSM Boemi, akan melaksanakan 8 paket pelatihan.
Kedelapan paket pelatihan tersebut terbagi dalam program servis sepeda motor dan las fabrikasi (masing-masing 2 paket) dan program practical office, customer service, pengolah hasil pertanian dan menjahit dengan mesin masing-masing 1 paket.
"Diharapkan peserta yang mengikuti pelatihan mampu meningkatkan keterampilan dan keahlian sesuai jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan," kata Teguh.
Sementara Bupati Aceh Tamiang, Mursil, dalam sambutannya saat pembukaan pelatihan SDC, mengatakan bahwa dilibatkannya 32 orang penyandang disabilitas dalam program servis sepeda motor dalam SDC ini sejalan dengan komitmen BLK Banda Aceh dan Pemkab Aceh Taming.
Menurutnya, setiap individu memiliki kesempatan sama dalam belajar dan berdaya.
"Tak terkecuali para penyandang disabilitas yang nantinya mereka mampu meraih penghasilan sebagai tenaga kerja ataupun mandiri dengan berwirausaha," ujarnya.
Mursil menambahkan, kehadiran SDC ini sangat membantu masyarakat Aceh Tamiang, khususnya para Tuna Karya karena banyak peserta SDC terdahulu telah berhasil dan berdikari dengan usahanya.
"Pemkab Aceh Tamiang tak langsung lepas tangan setelah pelatihan ini selesai. Pemerintah tetap memantau dan membimbing sampai dapat membuka usahanya dan membantu segala yang dibutuhkan," ujarnya.
Selain itu, Mursil berharap BLK Banda Aceh terus mendukung Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) untuk lebih diprioritaskan bagi Aceh Tamiang.
Ia berpesan peserta pelatihan terus membekali dan mempersiapkan diri dengan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian guna membentuk sikap mental.
"Jangan takut untuk memulai, yang harus diketahui, orang-orang hebat memulainya dari nol bahkan dari kegagalan-kegagalan," katanya.
“Saya berharap, semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan bagi angkatan kerja di Kabupaten Aceh Tamiang dan nantinya dapat mengurangi angka pengangguran di Bumi Muda Sedia," ujar Mursil.
Field Manager Pertamina Rantau, Totok Parafianto, menyatakan bahwa program pelatihan SDC ini merupakan wujud komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Komitmen Pertamina dalam program CSR, sebut Totok, yakni pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan ekonomi melalui pembinaan pelatihan perbengkelan dan otomotif bagi disabilitas.
“Harapan kami selama mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat memperhatikan protokol kesehatan, dan segala ilmu dapat diserap dengan baik," kata Totok.(*)