News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KLHK: Ada 600 Lebih Hektare Mangrove Kritis di Indonesia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Mangrove Kampung Nipah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sekiranya ada 637.624,31 hektare mangrove kritis di Indonesia.

Padahal ekosistem mangrove merupakan ekosistem sangat strategis dan berpotensi untuk mengatasi berbagai macam bencana nasional yang kerap terjadi di Indonesia.

Direktur Pengendalian Kerusakan Hutan Perairan Darat KLHK, Sri Handayaningsih pada media gathering yang diadakan SIEJ dan Yayasan Konservasi Alam (YKAN) mengatakan Indonesia sendiri memiliki potensi mangrove terbesar di dunia.

“Ekosistem mangrove sangat strategis dan berpotensi untuk mengatasi berbagai macam permasalahan nasional yang akhir-akhir ini dampaknya cukup besar. Dari konservasi bisa dikembangkan untuk mengatasi masalah,” kata Sri, Kamis (11/2/2021).

Dorong pelestarian laut dan pesisir pantai, Jababeka tanam 1.000 pohon mangrove di Kabupaten Bekasi (Istimewa)

Sri Handayani mengatakan di seluruh Indonesia atau tepatnya di 34 provinsi di Indonesia memiliki ekosistem mangrove yang mencakup berbagai wilayah.

Sekiranya 20 persen ekosistem mangrove dunia ada di Indonesia karena Indonesia memiliki garis pantai yang mencapai 95.181 km.

KLHK mengeluarkan tabel terkait luasan mangrove kritis di Indonesia.

Sri mengatakan Kondisi luasan mangrove kritis per provinsi bisa dilihat pada tabel tersebut, yang dibedakan di dalam kawasan dan di luar kawasan.

Dari data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki mangrove kritis terbanyak yang mencapai 155.540 hektare, disusul Provinsi Bangka Belitung dengan mangrove kritis yang mencapai 80.761.

Hutan Mangrove Lirang di Bitung, Sulawesi Utara (int)

Sri mengatakan bahwa data mangrove kritis setiap tahunnya dapat berubah berdasarkan kerapatan tajuk mangrove yang menjadi parameter utama mangrove kritis.

“Perlu saya sampaikan bahwasanya lahan kritis kita sudah dipetakan didalam one map mangrove yang telah disusun KLHK, terakhir kita susun di tahun 2019. Namun untuk data ini sebenarnya bersifat dinamis, sehingga kita selalu melakukan review dari tahun ke tahun secara bertahap dan per pulau,” katanya.

Dari 3,31 juta hektar ekosistem mangrove di seluruh Indonesia, sekiranya 2,6 juta hektare ekosistem mangrove dalam kondisi baik.

Yang terbesar di Papua dan Papua Barat, Sumatra, dan Kalimantan.

Sri mengatakan asas yang paling penting dalam pengelolaan mangrove adalah urgensi atau peran dari mangrove itu sendiri yang harus dikelola secara lestari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

KLHK bekerja sama dengan badan restorasi mangrove (BRGM) membuat kebijakan untuk melakukan pemulihan dan rehabilitasi serta edukasi masyarakat pentingnya ekosistem mangrove.

“Mangrove luar biasa fungsinya, kalau pengelolaan dilakukan secara serius dan sustainable maka akan memberikan feedback penghasilan yang besar untuk HHTK, jasa lingkungan dan sebagainya,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini