• Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp75,44 triliun (64,0%)
• Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp81,83 triliun (50,4%)
• Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp62,47 triliun (99,4%)
Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp135,53 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 68,7% atau Rp3,09 triliun, Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp14,94 triliun atau 78,9%, dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 47,1% atau Rp27,2 triliun.
Sementara itu, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp140,50 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 97,8% atau Rp27,69 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,7% atau Rp33,30 triliun dari pagu Rp49,89 triliun, BLT Desa sebesar 66,5% atau Rp19,15 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 76,1% atau Rp6,70 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
“Perkembangan Program Kartu Prakerja hingga 22 November 2021, telah diberikan kepada 5.932.867 penerima untuk Batch 12-22, dan 5.787.224 (97%) penerima telah menyelesaikan pelatihan, dan 5.689.417 juta (95%) penerima telah mendapatkan insentif. Total insentif disalurkan selama 2021 sebesar Rp11,7 triliun,” pungkas Menko Airlangga. (*)