TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Gelar Profesor (Guru Besar Tetap) Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (31/3/2022), Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA, resmi dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Ilmu Strategi Manajemen Koperasi dan UMKM oleh Rektor UNM Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP, IPU, ASEAN Eng.
Dalam acara yang digelar di Ballroom Theater Menara Phinisi UNM, Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini diberi kesempatan menyampaikan orasi ilmiahnya di hadapan Rektor, para Wakil Rektor dan para Guru Besar.
Tanpa teks, Syarief Hasan langsung membawakan orasi ilmiahnya dengan judul ‘Ekonomi Pancasila dan Implementasi Manajemen Administrasi Bisnis, Strategi Koperasi dan UMKM’.
Di awal paparan, Syarief Hasan mengutarakan bahwa perkembangan perekonomian global saat ini dikuasai dua pemahaman ekonomi yang berbeda, yakni Pertama, Ekonomi Liberal. Paham ini banyak dipengaruhi pasar bebas dan kapitalis yang berorientasi serta hanya fokus kepada keuntungan yang setinggi-tingginya. Paham ini juga menolak segala unsur intervensi dan proteksi negara dalam ekonomi.
Ekonomi liberal ini tidak mampu menjadikan manusia untuk memiliki kepekaan kepada orang lain yang secara ekonomi kurang beruntung. Padahal, mereka yang berada dalam kemiskinan mesti diperhatikan dan diperlakukan dengan layak. Paradigma ekonomi liberal memang memandang manusia sebagai homo economicus atau manusia ekonomi artinya, manusia hanya berfungsi untuk memaksimalkan keuntungan.
Kedua, Ekonomi Sosialialis. Paham ini menekankan bahwa semua sarana produksi harus dimiliki bersama oleh masyarakat. Mengutip dari Karl Marx bahwa masyarakat harus hidup dalam suasana sama rata dan menguasai ekonomi. Dalam paradigma ekonomi sosialis, pemerintah mengontrol penuh dan langsung supplay and demand ekonomi secara mandiri dalam bentuk intervensi negara.
"Pertanyaan besarnya adalah, posisi Indonesia dimana?. Indonesia menganut ekonomi seperti apa?. Banyak pandangan dari para pakar dan ahli soal ini dan semua mengerucut kepada ekonomi kerakyatan. Menurut saya itu semua bisa diterima," kata Syarief Hasan.
Mantan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II di era kepemimpinan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, memiliki pendapat sendiri soal paham ekonomi Indonesia yang menurutnya cocok untuk diterapkan di tanah air. Yakni, 'Ekonomi Pancasila'.
"Saya menyebutkan Ekonomi Pancasila, karena sesuai dengan amanah UUD NRI Tahun 1945 Pasal 33 ayat (1)," ungkapnya.
Syarief Hasan menjelaskan, Ekonomi Pancasila adalah sistem perekonomian yang harus dijalankan dengan asas kekeluargaan dan Berketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai kesejahteraan. Adapun peran Pemerintah dalam implementasi Ekonomi Pancasila ini adalah, berjalan sebagai regulator dan pengambil kebijakan untuk menstimulasi dan menstabilkan ekonomi. Tapi, dengan tetap melakukan intervensi pasar bila diperlukan demi kepentingan rakyat.
Intinya, Ekonomi Pancasila memiliki tujuan mulia untuk membangun perekonomian Indonesia yang rasional, adil dan merata. Untuk itu, semua kebijakan penguasa diperlukan keberpihakan agar pelaku ekonomi rakyat yang kebanyakan UMKM, lebih produktif secara maksimal.
Tampak hadir dalam acara beberapa pimpinan lembaga dan pejabat sebagai tamu kehormatan, diantaranya para Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, Jazilul Fawaid dan Ahmad Muzani, Komandan Lantamal VI Makassar Laksma TNI Benny Sukandari, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Timo Pangerang, Bupati Gowa, Walikota dan Wakil Walikota Palopo serta keluarga besar, teman, sahabat Syarief Hasan.
Kepada awak media massa usai acara, Syarief Hasan mengatakan bahwa pengukuhan dirinya sebagai Profesor dari UNM, adalah sebuah amanah yang mesti disyukuri dan dijaga dengan sebaik-baiknya. "Ini suatu kebanggaan besar buat saya dan keluarga besar saya. Mudah-mudahan ini akan menjadi motivasi saya untuk berbuat lebih baik dan maksimal lagi untuk masyarakat. Dan saya harap menjadi motivasi juga buat adik-adik mahasiswa agar terus tak kenal lelah untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya," ujarnya.
Rektor UNM Prof. Dr. Ir. Husain Syam mengucapkan selamat kepada Syarief Hasan sekaligus mengungkapkan kekagumannya pada orasi ilmiah yang disampaikan pada saat acara pengukuhan.
"Luar biasa ya, saya tidak perlu menyimpulkan isi orasi Pak Profesor Syarief, tanpa teks menggebu-gebu, pemaparannya jelas dan menambah wawasan kita semua. Ini yang kita harapkan dari seorang Profesor, saling berbagi ilmu. Kita harapkan, setelah menjadi Guru Besar UNM, Profesor Syarief Hasan bisa sering menyampaikan ilmu-ilmunya di UNM ini. Dan semoga kiprah beliau untuk berbakti kepada masyarakat lebih luas lagi," tandasnya.