TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka mempersiapkan proses bidding agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah World Rally Championship pada tahun 2025 nanti, Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo akan membentuk gugus tugas berisi 4-5 orang berkompeten. Bertugas menyiapkan feasibility study sekaligus menginventarisir berbagai hal yang perlu disiapkan dalam IMI juga mengajak para tokoh Sumatera Utara seperti Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, serta Anggota DPR RI periode 2004-2019 Maruarar Sirait, untuk turut terlibat dalam menyukseskan rencana tersebut.
"Kita juga akan melibatkan berbagai perusahaan besar yang beroperasi di Sumatera Utara dan sekitarnya untuk terlibat menyukseskan event World Rally Championship (WRC) di Sumatera Utara. Baik melalui dukungan CSR maupun dalam bentuk kerjasama business to business. Selain meningkatkan prestasi atlet rally Indonesia, penyelenggaraan WRC di Sumatera Utara juga akan mengembalikan kembali kejayaan penyelenggaraan rally di Sumatera Utara, Indonesia. Kejuaraan rally di Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang. Dimulai pada tahun 1986 dengan menyelenggarakan Trans Sumatera Rally, kemudian Asia Pacific Rally pada tahun 1989, 2000, 2019, dan 2022, serta World Rally Championship pada tahun 1996-1997," ujar Bamsoet usai menerima pengurus IMI Pusat, di Jakarta, Selasa (20/6/23).
Pengurus IMI Pusat yang hadir antara lain, Badan Pengawas Jeffrey JP, Badan Pembina Tinton Soeprapto, Badan Penasihat Andi Rahmat, Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Ananda Mikola, Deputi Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil Bagoes Hermanto. Hadir pula Penyelenggara WRC Indonesia 1996-1997 Indradjit Sardjono.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, penyelenggaraan WRC di Sumatera Utara juga akan memberikan country branding dan multiplier effect economy yang besar bagi Indonesia dan Sumatera Utara pada khususnya. Terutama dalam mendongkrak industri pariwisata. Perputaran uang selama penyelenggaraan WRC, diperkirakan bisa menembus Rp 2 triliun.
"Statistik mencatat, penyelenggaraan WRC dari tahun 2013 hingga tahun 2019 telah meningkat pesat. Sebagai gambaran, TV broadcast time di tahun 2013 sebanyak 5.916;36 jam, meningkat menjadi 9.860 jam di tahun 2019. Social media community dari 1.13 juta menjadi 4.1 juta di tahun 2019. TV audience dari 607 juta di tahun 2013 menjadi 836 juta di tahun 2019. Online video views dari 6.5 juta di tahun 2013 menjadi 140 juta di tahun 2019. On site spectators dari 3.3 juta di tahun 2013 menjadi 4 juta di tahun 2019. Online impressions dari 499 juta di tahun 2013 menjadi 1.4 miliar di tahun 2019," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, sebagai gambaran, kesuksesan Asia Pacific Rally Championship (APRC) Danau Toba 2022 serta F1 Powerboat Lake Toba 2023 lalu terbukti juga mendorong kebangkitan ekonomi Sumatera Utara. Sekaligus menjadi media kampanye yang efektif dalam menduniakan Danau Toba. Perputaran uang dalam F1 Powerboat Lake Toba 2023 diprediksi mencapai Rp 200 miliar.
"Okupansi hotel dan omzet pedagang di sekitar kawasan Danau Toba dikabarkan naik hingga 100 persen. Membuktikan bahwa aktivitas balap dapat menggerakan perekonomian masyarakat. APRC Danau Toba 2022 serta F1 Powerboat Lake Toba 2023 juga semakin membuat aktivitas sport tourism di kawasan Danau Toba menjadi menggeliat, memberikan multiplier effect economy yang besar bagi masyarakat," pungkas Bamsoet. (*)