TRIBUNNEWS.COM - MPR RI menggelar Tasyakuran Hari Konstitusi dan HUT Ke-78 MPR di Plaza Gedung Nusantara V, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, 29 Agustus 2023.
Acara ini turut disertai dengan berbagai kegiatan seperti Pidato Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Podcast Uncensored Akbar Faizal, dan Final Stand Up Commedy.
Para Wakil Ketua MPR yakni Ahmad Basarah, Sjarifuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani; para anggota MPR dari berbagai fraksi dan Kelompok DPD, serta ratusan pegawai di Lingkungan Setjen MPR turut hadir dalam acara ini.
Dalam sambutannya, Bambang Soesatyo mengungkapkan rasa syukur yang mendalam karena hingga usia yang ke-78, MPR RI telah menjadi bagian dari kerja keras bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan pemerintahan negara, sebagaimana disebutkan dalam staats-fundamentals-norm Indonesia, yakni “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Baca juga: Hadiri Seminar Kebangsaan, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Hindari Politisasi Identitas di Pemilu 2024
Bamsoet menyebut, MPR terus mengalami perubahan dalam peran serta kekuasaannya sepanjang sejarah Indonesia. Jika di masa lalu MPR disebut sebagai lembaga tertinggi negara, kini MPR adalah lembaga tinggi negara yang sejajar dengan lembaga-lembaga tinggi lain. MPR merupakan lembaga perwakilan, yang anggotanya memperolah mandat langsung dari rakyat, lewat pemilihan umum anggota DPR dan DPD.
“Perubahan itu sejalan dengan dinamika dalam kehidupan politik di Indonesia, yang terus mencari bentuk terbaik untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan mencapai kesejahteraan Bersama”, ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum IMI itu menuturkan, sejarah MPR adalah cerminan sejarah negeri ini dalam pencarian jati dirinya.
“Saya yakin, pencarian jati diri negeri kita ini tidak akan pernah berhenti selama Indonesia masih ada. Dinamika adalah keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”, ungkap Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Ajak Elemen Bangsa Perkuat Agenda Kebangsaan di Peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR
Alumni Program Doktor Universitas Padjadjaran ini juga mengungkapkan rasa syukurnya karena MPR telah melampaui banyak dekade sejak didirikannya Indonesia dengan segala kelengkapan kelembagaannya.
"Hari ini pula, dalam kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya, atas nama seluruh pimpinan dan anggota MPR RI, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan mandat dan kepercayaan kepada kami," ujar Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan bahwa peran yang bisa dilakukan oleh MPR adalah amanat yang diemban dengan penuh rasa bangga sekaligus rasa kerendahan hati.
“Di masa depan, kita tidak tahu persis angin sejarah akan membawa MPR ke bentuk peran dan kekuasaan seperti apa. Tapi saya berharap, kita semua berharap, peran MPR di masa depan itu bisa kian kuat untuk mengawal perjalanan bangsa dan negara ini ke arah yang lebih baik”, harapnya.
Ia pun khususnya berharap agar MPR kembali punya kewenangan untuk merumuskan Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN), telah saya sampaikan di berbagai kesempatan.
"Saya tidak merasa perlu membahasnya secara rinci hari ini, namun kiranya perlu digarisbawahi bahwa kewenangan itu akan memberi peluang lebih baik bagi MPR untuk mengajak para pengelola negeri ini memandang lebih jauh ke depan, bagi kebahagiaan seluruh anak bangsa”, pungkasnya. (*)
Baca juga: Bamsoet Pastikan Usulan MPR Kembali Jadi Lembaga Tertinggi Tak Ubah Sistem Pemilu